PENEMU Nikuba, Aryanto Misel tak menampik butuh dana untuk melakukan riset lanjutan. Untuk itu, dirinya tidak sayang kalau Nikuba dijual ke pihak luar.
Alat yang diklaim bisa mengubah air jadi BBM bernama Nikuba garapan warga Cirebon, Aryanto Misel belakangan ramai disorot. Nikuba diketahui belum lama ini diboyong ke Italia untuk melakukan presentasi produk di depan sejumlah perusahaan otomotif. Kabarnya Nikuba bikin perusahaan penyuplai energi untuk Ferrari hingga Lamborghini kepincut. Bahkan keduanya sudah terlibat kerjasama.
“Dari pihak otomotif di Milan antusias sekali ya pak,” ungkap Aryanto dalam wawancara dengan stasiun TV nasional yang diunggah ulang ke sosial media oleh akun undercover.id.
BACA JUGA: BRIN akan Beri Fasilitas Riset Penemu Nikuba “Penyulap” Air Jadi Bahan Bakar
Terkait hal itu, Aryanto Misel justru senang bila temuannya bisa dijual sekalipun bukan di negara sendiri. Aryanto tak menampik dirinya membutuhkan dana untuk melakukan riset lanjutan. Dia mengatakan temuannya itu bakal ditawarkan seharga Rp 15 miliar.
“Saya enggak sayang pak, enggak sayang, yang penting saya ini kan istilahnya kalau dapat duit dari sana bisa melanjutkan riset kembali, karena saya kan butuh dana juga, memang saya tidak mau didanai dari pihak manapun,” lanjut Aryanto.
Cara Kerja Nikuba
Nikuba memiliki fungsi memisahkan Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung dalam Air (H2O). Proses pemisahan ini disebut elektrolisis.
Hidrogen yang telah dihasilkan kemudian dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bermotor sebagai bahan bakar. Sementara Oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi Hidrogen dan dialirkan lagi ke ruang pembakaran kendaraan bermotor.
Hanya saja, kata Aryanto, air yang bisa dikonversi jadi Hidrogen untuk bahan bakar kendaraan bermotor melalui alat Nikuba adalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat. Nikuba sebelumnya sudah dipasang pada kendaraan dinas TNI dari Kodam III/Siliwangi.
Tuai Pro Kontra
Di sisi lain, Nikuba menuai pro dan kontra. Sejumlah ahli menilai Nikuba bukan teknologi baru. Nikuba juga disebut tidak sepenuhnya bisa menggantikan peran bahan bakar di kendaraan. Meski begitu, Nikuba memang bisa menghemat penggunaan bahan bakar di kendaraan.
“Itu adalah HHO atau brown-gas yang digunakan untuk pembakaran, bukan pengganti BBM ya, tapi bisa untuk efisiensi BBM sekitar 3-20%,” kata Eniya Listiani Dewi Profesor Riset BRIN.
BACA JUGA: Bisa Ubah Air Jadi BBM, Nikuba Dilirik Perusahaan Italia
Eniya mengatakan proses elektrolisis dari Nikuba buatan Aryanto bukan proses elektrolisis murni yang mampu menghasilkan gas hidrogen. Menurutnya Nikuba hanya menghasilkan reaksi kimia dari stainless steel.
“Bukan proses elektrolisa murni menghasilkan gas hidrogen. Alat tersebut semacam reaksi kimia, yang menggunakan stainless steel sebagai elektroda dan sebagai elektrolit adalah NaOH (soda) atau KOH atau NaCl. Yang paling banyak dipakai adalah NaOH,” jelas dia.
Eniya memperkirakan bahwa motor yang dipasang alat tersebut tetap masih menggunakan BBM. Namun dengan Nikuba, sistem pembakaran sepeda motor akan jauh lebih sempurna.
“Kalau prediksi kita kan dimasukkan ke ruang pembakaran dan menyempurnakan piston di sepeda motor itu. Dari situ intinya bahwa BBM masih dipakai jadi bukan pengganti BBM. Tetapi dia menyempurnakan pembakaran di ruang bakarnya,” ungkapnya. []
SUMBER: DETIK