PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pengganti Johnny G Plate hari ini. Wakil Menteri Desa PDTT (Wamendes) Budi Arie dikabarkan bakal mengisi posisi tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, selain Budi Arie, Jokowi juga akan melantik lima orang wakil menteri (Wamen). Mmereka adalah Nezar Patria menjadi Wamenkominfo, Paiman Raharjo menjadi Wamendes, Wamen BUMN Pahala Mansury digeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri dan Rosan Roeslani menjadi Wakil Menteri BUMN. Posisi Wamenag juga bakal berganti dari Zainut Tauhid Sa’adi ke Saiful Rahmat Dasuki.
Ada juga dua orang lain yang dikabarkan bakal dilantik menjadi Wantimpres. Mereka yaitu Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto.
BACA JUGA: Perdana Menteri Anwar Ibrahim Sambut Ustaz Abdul Somad di Malaysia
Pihak Istana juga telah mengonfirmasi pelantikan sejumlah pejabat baru. Namun Istana belum menyampaikan siapa saja nama-nama yang bakal mengucap sumpah jabatan pada pada Senin besok. Istana meminta semua pihak untuk menunggu sampai acara pelantikan.
“Benar, besok pagi akan ada pelantikan oleh Bapak Presiden. Tapi untuk jabatan apa dan siapa yang akan dilantik, kita lihat besok bersama di Istana Negara,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Minggu (16/7).
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid sebelumya membenarkan informasi pelantikan Menkominfo dan sejumlah Wamen. Meutya kemudian memberikan kisi-kisi soal menteri yang akan dilantik.
“Kabarnya orangnya hadir di acara KIB,” kata Meutya, Minggu (16/7).
Profil Budi Arie
Budi Arie Setiadi lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Selama menjadi mahasiswa, Budi Arie dikenal sangat aktif.
Dia pernah dipercaya memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Dia juga aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM ) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI.
Kemudian, orang yang masih menjabat sebagai Wamendes PDTT itu juga aktif di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Semasa gerakan reformasi mahasiswa UI pada tahun 1998, bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI juga membidani lahirnya Keluarga Besar ( KB ) UI.
BACA JUGA: Menteri Jokowi Ini Puji SBY Sebab Indonesia Tak Ngutang ke IMF Lagi
Saat era reformasi, Budi Arie mendirikan surat kabar yang kritis, ‘BERGERAK’ pada tahun 1998. Bersama mantan wartawan Tempo yang dibredel, Budi Arie ikut mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjunya bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.
Setelah berkiprah di dunia jurnalistik, ia terjun ke politik. Dia pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Ia kemudian mendirikan dan menjadi ketum Projo, kelompok relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo, pada Agustus 2013. []
SUMBER: DETIK