KETUA DPP PDIP Said Abdullah berbicara soal kemungkinan Ridwan Kamil mendongkrak suara bakal capres Ganjar Pranowo di wilayah Jawa Barat (Jabar). Muncul pertanyaan apakah jika Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil otomatis menang.
“Suara Ganjar di Jabar relatif rendah, kemudian kita akan tarik RK sebagai cawapresnya? Pertanyaannya, apakah otomatis kalau RK dengan Ganjar, tiba-tiba Ganjar menang di Jawa Barat?” kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Said lantas mempertanyakan hasil survei terkait bakal cawapres 2024. Dia menyebut rata-rata elektabilitas cawapres tertinggi ialah 17,5%.
BACA JUGA:Â Prabowo Bertemu dengan Ridwan Kamil, Apa yang Dibahas?
“Surveinya tunjukkan ke saya, karena rata-rata para cawapres itu tingkat elektabilitas tertingginya itu di 17,5% sampai di 11%, itu irisan dengan capresnya hampir sama,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah Menko Polhukam Mahfud Md berpotensi untuk mendongkrak suara di Jabar, Said menyebut semua orang berpotensi.
“Semua potensial dong. Cuma karena tadi pertanyaannya RK, RK, RK,” tuturnya.
Alasan Jabar Dibutuhkan Ganjar
Ridwan Kamil sebelumnya menjelaskan mengapa Ganjar Pranowo paling membutuhkan Provinsi Jawa Barat. Dia menyebut salah satu alasannya karena dirinya punya suara sangat tinggi di Jawa Barat.
“Karena saya sangat tinggi kalau di Jawa Barat. Saya tidak bermaksud bagaimana ya, tapi memang hasil surveinya, bahkan ini survei dari internasional ya, tidak pakai survei lokal. Saya paling tinggi di sini, dan Mas Ganjar agak sulit di Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.
BACA JUGA:Â Di Tengah Isu Ridwan Kamil Masuk Cawapres Ganjar, Golkar Tetap Dukung Prabowo
Wilayah Jabar diketahui jumlah pemilih pada Pilpres 2024 paling banyak di Indonesia. Berdasarkan hitung-hitungan, menurut Ridwan Kamil cocok dirinya disandingkan dengan Ganjar jika Ganjar ingin mendulang suara di Jabar.
“Jadi kalau digabung, kalau menurut matematika, ya matching. Tapi kan perjodohan itu bukan matematika. Bisa ada pertimbangan-pertimbangan non-matematis,” ujarnya. []
SUMBER: DETIK