Di dalam As-Shahih diriwayatkan dari Abu Huraiarah RA bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ada beberapa amalan yang menolong di akhirat kelak:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalnya kecuali tiga perkara; Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh,” (HR. Muslim).
1 Amalan yang Menolong di Akhirat: Ilmu yang Bermanfaat
Amalan ini bisa dilakukan dengan cara seseorang mengajarkan ilmu kepada manusia perkara-perkara agama mereka. Ini khusus bagi para ulama yang menyebarkan ilmu dengan cara mengajar, mengarang dan menuliskannya.
Orang yang awam juga bisa melakukannya dengan cara ikut serta di dalamnya berupa mencetak kitab-kitab yang bermanfaat atau membelinya lalu menyebarkannya atau mewakafkannya. Juga membeli mushaf lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan atau meletakkannya di masjid-masjid.
Hal ini menganjurkan kita untuk mempelajari ilmu dan mengerjakannya, menyiarkannya dan menyebarluaskan kitab-kitab agar bisa mengambil manfaat sebelum dan sesudah kematian dia. Manfaat ilmu akan tetap ada selama di permukaan bumi ini masih ada seorang muslim yang sampai kepadanya ilmu tersebut.
BACA JUGA: 7 Amalan Ikhtiar Penghapus Dosa
Beberapa banyak ulama yang meninggal semenjak ratusan tahun yang lalu tetapi ilmunya masih ada dan dimanfaatkan melalui kitab-kitab yang telah dikarangnya lalu dipakai dari generasi ke genarasi sesudahnya dengan perantara para muridnya kemudian para pencari ilmu setelah mereka.
Dan setiap kali muslimin menyebutkan nama dia, mereka selalu mendoakan kebaikan dan mendoakan agar Allah SWT merahmati dia. Ini adalah fadilah dari Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Berapa banyak generasi yang diselamatkan Allah SWT dari kesesatan dengan jasa orang alim, maka alim itu mendapatkan seperti pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.
2 Amalan yang Menolong di Akhirat: Anak Shalih yang Mendoakan Orangtuanya
Anak-anak shalih baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah SWT untuk ibu bapak mereka. Juga shadaqah yang dilakukan anak-anak shalih untuk orang tua, juga hajinya, bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapat kebaikan dari anak-anak tersebut.
Seringkali orang yang mendapat kebaikan dari seseorang dia mengatakan, “Semoga Allah merahmati orang tuamu dan mengampuni mereka.”
Di sini juga menunjukkan anjuran untuk menikah, dengan tujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, dan melarang dari membenci banyaknya anak. Sebagian manusia kadang terpengaruh dengan propaganda-propaganda sesat sampai dia membenci banyaknya anak dan berusaha untuk membatasi kelahiran atau bahkan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Ini dikarenakan kebodohan mereka terhadap ilmu agama dan ketidaktahuan mereka tentang hasil yang akan didapatkan nanti, serta disebabkan karena lemahnya iman.
Dalam hadits tadi juga terdapat anjuran untuk mendidik anak agar menjadi shalih dan menumbuhkan mereka dalam ajaran Islam. Dan dalam keshalihan agar mereka menjadi generasi yang shalih buat orang tua mereka yang nantinya mendoakan kebaikan kepada mereka setelah meninggal.
3 Amalan yang Menolong di Akhirat: Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah atau merupakan pemberian yang bisa memberikan pahala secara terus menerus bagi orang yang melakukannya. Pada dasarnya, sedekah merupakan sesuatu yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dengan maksud untuk membantu dan berdasarkan karena Allah taala.
Bahkan, sedekah jariyah pun termasuk pada salah satu amalan baik di mana Allah akan mengganjarnya dengan pahala berlipat dan terus mengalir.
BACA JUGA: 3 Amalan setelah Shalat
Dari hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwasannya banyak sekali jenis sedekah yang bisa kita lakukan. Sehingga, meskipun kita bukanlah orang yang kaya, namun kita tetap bisa bersedekah dengan ilmu yang dimiliki atau makanan yang dimiliki.
Para ulama telah menfsirkannya dengan waqaf untuk kebaikan. Seperti mewaqafkan tanah, masjid, madrasah, rumah hunian, kebun kurma, mushaf, kitab yang berguna, sumber-sumber air minum berupa sumur, bak, dan kran-kran minum dengan pendingin, dan lain sebagainya.
Di sini, merupakan dalil disyariatkan mewaqafkan barang yang bermanfaat dan perintah untuk melakukannya, bahkan itu termasuk amalan yang paling mulia yang bisa dilakukan seseorang untuk kemuliaan dirinya di akhirat. Yang pertama ini bisa dilakukan oleh para ulama maupun orang awam. []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM