MERAH. Merah. Merah. Ya, itulah yang kutunggu pada malam Minggu atau malam Senin, di mana Liverpool, tim favoritku bermain.
Kenapa aku suka Liverpool?
Aku suka Liverpool dari SD kelas 1, ketika pertama kalinya aku melihat sosok kapten The Reds, Steven Gerrard.
Wah, Gerrard itu luar biasa. Lengkap sekali. Bisa deffensive, bisa offensive, bisa leader juga. Walaupun dia pernah kepeleset yang membuatnya gagal menjuarai Premier League. Tapi kontribusi Gerrad buat Liverpool itu sangatlah besar. Dia terkenal dengan shooting kerasnya dari luar kotak penalti. Wah, keren sekali.
Aku aktif nonton Liverpool itu pada saat SD kelas 5 dan 6 di mana waktu itu Liverpool kalah melawan Real Madrid di Final Liga Champions. Dan hal yang paling kuingat waktu SD adalah comeback melawan Barcelona dengan skor 4-0 di Anfield, dan berhasil menjuarai Liga Champions 2019 menghadapi Tottenham.
Tapi pada saat 2020-2021, aku tidak terlalu sering menonton Liverpool karena aku waktu itu mondok di pesantren. Setelah tidak mondok lagi, aku selalu menemani ayah nonton Mo Salah CS.
Yang paling sedih Liverpool gagal menjuarai Liga Premier League dan Liga Champion, padahal waktu itu aku yakin sekali Liverpool bisa mendapatkan Quarduple Winner.
BACA JUGA: 9 Alasan Liverpool Ramah Muslim
Oh ya, selain Gerarrd, aku juga suka Mohammed Salah, karena dia Muslim. Tetapi idolaku sebenarnya di Liverpool adalah Trend Alexander Arnold. Menurutku, dia mirip Gerrard. Alexander Arnold-lah yang membuatku ingat terhadap sosok Gerrard.
Bukan hanya itu, Alexander Arnold juga pengatur lini serangan Liverpool atau yang ngegendong-lah istilahnya mah.
BACA JUGA: Gaji Rp2,7 Miliar, Striker Liverpool Ini Pakai Ponsel Berlayar Retak
Ya, begitulah alasan aku suka Liverpool. Tapi intinya, aku selalu diajak ayah saat kecil untuk menemani dia menonton Liverpool. Sampai sekarang pun, aku selalu nonton Liverpool bersama ayah.
So, kalau malam Ahad atau Senin, aku jadi Merah, kamu jadi apa? []