LAWAN kata tauhid adalah syirik. Karena syirik adalah sesuatu yang bisa merusak atau membatalkan iman.
Dosa syirik tidak main-main balasannya kan kekal di neraka meski rajin salat dan lain-lain. QS. Annisa: 48.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
Dosa syirik adalah dosa yang tidak ada ampunannya kecuali dengan bertaubat. Bahkan disebutkan bisa mengeluarkan seseorang dari keislamannya. Syirik yang seperti apa?
Macam macam syirik
1. Syirik besar (Akbar)
Mengambil tandingan selain Allah dan menyamakannya dengan Rabbul ‘alamin.
Contoh: Menyembah kepada selain Allah
Bernadzar pada selain Allah, thawaf keliling kubur dan berdo’a meminta pada penghuni kubur, berdo’a pada orang yang sudah mati, mencintai selain Allah sebagaimana kecintaannya pada Allah, meminta perlindungan (isti’adzah) pada selain Allah, menjadikan perantara selain Allah antara dirinya dengan Allah dan bertawakkal padanya. (Rumaysho)
2. Syirik kecil (asghor)
Disebut syirik dalam dalil namun tidak sampai derajat syirik akbar atau disebut oleh para ulama sebagai perantara menuju syirik akbar.
Contoh : Riya,bersumpah dengan selain Allah, mengangungkan makhluk yang tidak sampai derajat ibadah, memakai jimat yang meyakini dapat mencegah ‘ain (pandangan hasad), shalat menghadap kiblat untuk Allah namun menganggap lebih afdhol jika dilakukan di sisi kubur.
BACA JUGA: 6 Hal Pengundang Pertolongan Allah kala Menghadapi Badai
Perbedaan syirik besar dan syirik kecil:
Perbedaan pada definisi sebagaimana yang telah lewat.
Syirik besar membuat pelakunya keluar dari Islam dan kekal dalam neraka, sedangkan syirik kecil tidak.
Syirik besar menghapuskan seluruh amalan, sedangkan syirik kecil hanya menghapus amalan yang terdapat syirik saja.
Syirik besar tidaklah dimaafkan kecuali dengan taubat, sedangkan syirik kecil berada dalam masyi-ah Allah atau kehendak Allah yaitu jika dikehendaki, Allah bisa mengampuni dan jika tidak, Allah akan menyiksanya.
Cara membedakan syirik kecil dari syirik besar:
Dapat dilihat dari dalil tegas yang menyebut syirik kecil, misal disebutkan dalam hadits, “Sesuatu yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Dalam hadits disebutkan tentang riya’ atau beramal ingin cari pujian.
Dalam hadits disebutkan kata syirik dalam bentuk nakirah (tidak ada alif lam di awalnya). Seperti dalam hadits disebutkan, “Sesungguhnya mantera-mantera, jimat dan pellet adalah syirkun”. Yang dimaksud di sini adalah syirik kecil.
Yang dipahami oleh para sahabat dari dalil bahwa perbuatan itu termasuk syirik kecil. Dalam masalah pemahaman dalil, para sahabatlah yang lebih paham, mereka lebih memahami Al Quran dan hadits.
(Lihat Rasa-il fil ‘Aqidah, hal. 437-439)
Bentuk syirik terbagi 3
Syirik uluhiyah syirik dalam beribadah seperti berdoa kepada orang mati percaya benda keramat kuasa yang tidak ada dasarnya dalam Islam percaya zodiak ramalan dan lain-lain
Syirik rububiyah meyakini kepada selain Allah yang bisa melakukan perbuatan Allah yakni memberi rezeki menurunkan hujan mengatur alam semesta. Ini yang dilakukan oleh ahli kitab yang menyembah patung dan lain sebagainya
Syirik asma wa sifat artinya menyamakan sifat Allah dengan dzat lain. Meyakini ada makhluk lain yang serupa
dengan Allah. Atau yang mempunyai sifat yang sama dengan Allah. Seperti percaya dukun, tukang sihir yang mengetahui perkara ghaib.
Dalil-dalil syirik besar dan syirik kecil
Syirik besar
a) Syirik berdoa kepada selain Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” (Al-‘Ankabuut: 65)
contohnya: berdoa meminta kepada Nabi, orang shalih, kubur wali atau kepada batu dan pohon
b) Syirik dalam niat dan tujuan, yaitu berniat menunjukkan ibadah kepada selain Allah
contohnya: Menyembelih qurban ditujukan untuk jin penunggu pohon atau jembatan
Allah berfirman,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Huud: 15-16]
c) Syirik dalam ketaatan, yaitu menjadikan selain Allah sebagai pembuat syariat dan ia patuh serta ridha menjalankannya
contohnya: Meyakini seseorang yang merubah-rubah syariat Allah dan harus dipatuhi
firman Allah,
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan rabb) al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh beribadah kepada Allah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [At-Taubah: 31]
BACA JUGA: Mengapa Allah Tidak Memberikan Kemudahan Ibadah? Ini 4 Sebabnya
d) Syirik dalam cinta, yaitu cinta kepada sesuatu sebagaimana cintanya kepada Allah bahkan mengalahkannya
contohnya: cinta kepada sesembahannya sebagaimana cinta kepada Allah
Allah berfirman,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِِ
“Dan di antara manusia ada yang mengangkat tandingan-tandingan selain Allah, dimana mereka mencintai tandingan-tandingan itu seperti cintanya kepada Allah.” [QS. Al-Baqarah: 165]
Syirik Kecil
a) Syirik dzahir yaitu yang nampak berupa ucapan dan perbuatan
contohnya:
[1] Bersumpah dengan nama selain Allah
_
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ.
“Barangsiapa bersumpah dengan selain Nama Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik.”( HR. At-Tirmidzi, Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2042)
[2] Memakai jimat
Jika beranggapan jimat sebagai penyerta saja yang menolak bahaya dan yang menolak bahaya adalah Allah maka ini syirik kecil, tetapi jika berkeyakinan jimat inilah pemberi keamanan maka ini syirik besar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad 4: 156, As Silsilah Ash Shohihah no. 492).
[3] Perkataan “atas kehendak Allah DAN kehendakmu”
seharusnya “Kehendak Allah kemudian kehendakmu”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا حَلَفَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَقُلْ: مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ، وَلَكِنْ لِيَقُلْ: مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ.
“Apabila seseorang dari kalian bersumpah, janganlah ia mengucapkan: ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu.’ Akan tetapi hendaklah ia mengucapkan:
مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ.
‘Atas kehendak Allah kemudian kehendakmu.’”(HR. Ibnu Majah no. 2117, Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah no. 1093).
[4] Beranggapan sial.
misalnya angka 13 adalah angka sial
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻻَ ﻋَﺪْﻭَﻯ ﻭَﻻَ ﻃِﻴَﺮَﺓَ
“Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya dan tidak ada anggapan sial” (HR Bukhari dan Muslim)
[5] Ruqyah syirkiyyah,
yaitu mantra-mantra selain Al-Quran dan Hadits yang diyakini bisa menolak bahaya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ.
‘Tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian. Tidaklah mengapa ruqyah yang di dalamnya tidak mengandung syirik.’” [HR. Muslim]
BACA JUGA: Astaghfirullah, Inilah Penyebab Terhalangnya Seseorang Melakukan Shalat Malam
b) Syrik khafi yaitu tidak nampak
contohnya: Riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang)
Syirik jenis ini yang ditakuti oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atas umatnya, karena tersembunyi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ، فَقَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ، يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قاَلَ: اَلرِّيَاءُ.
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Mereka (para Sahabat) bertanya: “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Yaitu riya’.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh Ibnu Hajar al-Atsqalani dalam Buluughul Maraam.)
Wallahu a’lam bi showab. []