INI adalah cara dilakukan Rasul dan para Sahabat ketika badan letih dan jenuh.
Badan lemas merupakan salah satu keluhan yang sangat umum terjadi. Rasa lemas, mudah lelah, tidak bergairah adalah beberapa gejalanya. Kondisi ini menjadi musuh bagi para pekerja karena sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak pada produktivitas kerja.
Ada banyak faktor penyebab badan lemas, antara lain kelelahan fisik, bekerja lembur, kurang istirahat, stres psikologis, hingga berbagai penyakit tertentu seperti anemia.
BACA JUGA: Antara Keletihan dengan Kebaikan
Namun bagi seorang muslim, apapun yang sedang dirasakan, dalam mengatasinya sebaiknya mencontoh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Karena seperti kita tahu, beliau adalah suri tauladan bagi semua manusia.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mewanti-wanti para sahabat agar berhati-hati dengan waktu senggang. Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari).
Letih dan jenuh kadang tidak cuma bisa disegarkan dengan santai. Ada banyak cara agar penyegaran bisa lebih bermakna dan sekaligus terjaga dari lalai.
Cara yang Dilakukan Rasul dan Sahabat ketika Badan Letih dan Jenuh yang Pertama:
Para sahabat Rasul biasa mengisi waktu kosong dengan tilawah, zikir, dan salat sunnah. Itulah yang biasa mereka lakukan ketika suntuk saat jaga malam. Bergantian, mereka menunaikan shalat malam.
Cara yang Dilakukan Rasul dan Sahabat ketika Badan Letih dan Jenuh yang Kedua
Bentuk lainnya adalah bermain dengan isteri dan anak-anak. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah lomba lari dengan Aisyah RA.
BACA JUGA: Pola Pengutusan Nabi dan Rasul Pasca Nabi Luth
Sering juga bermain ‘kuda-kudaan’ bersama dua cucu beliau, Hasan dan Husein. Dari sini, santai bukan sekadar menghilangkan jenuh. Tapi juga membangun keharmonisan keluarga.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengatakan, “Orang yang cerdik ialah yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah.” (HR. Abu Daud). []