BACAWAPRES Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyampaikan sejumlah janji jika terpilih sebagai wapres pada Pilpres 2024. Janji-janji Cak Imin itu mulai dari urusan pendidikan hingga dukungan kepada rakyat Palestina.
Cak Imin saat ini menjadi satu dari tiga pasangan capres dan cawapres yang telah mendaftar ke KPU. Ketum PKB ini berpasangan dengan Anies Baswedan.
Janji Cak Imin itu disampaikan usai dia melakukan serangkaian kunjungan di wilayah Jawa Tengah. Cak Imin diketahui menemui petani hingga santri-santri di Jateng pekan ini.
BACA JUGA: Cak Imin Ungkap Hasil Survei Internal, Bicara Ada Kemungkinan Menang Satu Putaran
Beasiswa Bagi Mahasiswa Ilmu Pertanian
Cak Imin menggelar pertemuan dengan kelompok tani Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (5/11). Dalam pertemuan itu, Cak Imin berencana memberikan beasiswa untuk mahasiswa ilmu pertanian.
“Kita harus intensif untuk memperhatikan SDM pertanian dengan memberikan beasiswa untuk mereka yang belajar pertanian,” kata Cak Imin.
Cak Imin menjelaskan akan memberikan beasiswa dengan catatan yakni mahasiswa ilmu petani tersebut ketika sudah lulus harus kembali ke desa untuk memajukan sektor pertanian di kampung halaman.
“Tapi dengan syarat pulang kampung mengelola pertanian,” jelas Cak Imin.
Cak Imin menilai langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari krisis pangan akibat sumber daya manusia yang semakin sedikit menginginkan menjadi petani. Dirinya pun akan melibatkan kementerian pendidikan serta kementerian pertanian.
“Ya betul (libatkan kementerian terkait). Ini bisa krisis pangan kalau kita tidak mengambil langkah-langkah agar SDM yang bergerak menjadi petani ini kita beri perhatian. Suatu hari, rata-rata sudah mulai krisis tidak ada tenaga kerja di pertanian karena sudah bergeser ke industri,” ungkap Cak Imin.
“Padahal kita butuh pangan, padahal Indonesia belum memiliki ketahanan pangan, swasembada pangan tidak punya,” imbuhnya.
Janji Berikan Proyek Nasional yang Merata
Cak Imin menyinggung kesenjangan ekonomi yang dinilai masih terasa. Dia menilai perlu adanya perubahan dalam cara kerja ekonomi nasional. Hal itu disampaikan Cak Imin usai menggelar pertemuan dengan kiai kampung bu nyai di Solo pada Sabtu (4/11).
“Ya intoleransi ekonomi itu adalah kesenjangan yang besar tambah besar, yang kecil tambah kecil. Kita ingin merubah cara kerja ekonomi nasional ini yang besar, tambah besar, yang kecil menjadi besar,” kata Cak Imin.
Cak Imin menjelaskan akan membangun paradigma cara kerja keadilan dan kesetaraan. Cak Imin menyebut pemerintah dapat membagi proyek-proyek strategi ekonomi nasional secara merata terhadap rakyat.
“Satu-satunya cara adalah memasukkan paradigma cara kerja keadilan dan kesetaraan. Apa itu? Bahwa akses-akses keadilan itu masuk ke dalam strategi ekonomi,” jelas Cak Imin.
“Pertumbuhan ekonomi memang penting, wajib. Tapi pertumbuhan itu harus mempunyai dampak pada apa yang disebut akses pelaku ekonomi. Ini ada sesuatu yang harus kita benahi dalam proses berbagai proyek-proyek besar yang harus dibagi rata untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk akses pengusaha kecil dan menengah,” tambahnya.
Dia juga menerangkan pengusaha kecil dan menengah saat ini masih kesulitan dalam beberapa akses seperti sumber yang berasal dari alam maupun pasar besar. Dia memandang perlu adanya program lewat suntikan APBN untuk membantu.
“Tidak memiliki akses pada sumber dari alam. Tidak memiliki akses kepada pasar besar. Kita bisa afirmasi bantu dengan berbagai program-program APBN kita,” imbuhnya.
Indonesia Jadi Penengah Konflik Israel-Palestina
Cak Imin juga bicara soal konflik Israel-Palestina yang kini menjadi perhatian duni. Cak Imin menyatakan PBB telah gagal mengakhiri konflik di Palestina. Dia berharap Indonesia bisa mengambil peran menengahi konflik.
“PBB gagal, organisasi-organisasi negara Islam tumpul. Kayaknya Indonesia punya peluang untuk menjadi penengah,” kata Muhaimin Iskandar di Klaten usai berdialog dengan petani di Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Minggu (5/11/2023).
Cak Imin mengatakan persoalan di Palestina juga menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia. Penyebabnya antara bangsa Indonesia dan Palestina sudah seperti saudara.
“Karena kita bersaudara dengan Palestina. Palestina dulu paling awal mengakui kemerdekaan bangsa kita dan kita sekarang harus mengakui kemerdekaan Palestina,” jelas Muhaimin.
Oleh karena itu, lanjut Muhaimin, Indonesia bisa menjadi penengah agar Palestina juga Israel menerima. Indonesia artinya menjadi juru damai.
“Saya berharap Indonesia menjadi juru damai untuk menghentikan peperangan,” pungkas Muhaimin.
Dalam pertemuan dengan kiai kampung di Problongi, Jawa Timur, pada Selasa (31/10), Cak Imin juga menyebut dalam waktu dekat partainya akan membentuk komite pertolongan terhadap negara Palestina.
“Mohon doa, insyaallah dalam waktu dekat PKB akan membentuk Komite Palestina yang menggarap bantuan,” kata Cak Imin dalam sambutannya di acara Silahturahmi Kiai Kampung se-Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (31/10).
BACA JUGA: Din Syamsuddin Sebut Anies-Cak Imin Kolaborasi Muhammadiyah-NU, Ini Kata PBNU
Ia menyebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah tak bisa menolong Palestina secara mandiri. Ia menyinggung Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang kini sudah tumpul.
“Karena PBB sudah tidak bisa diharapkan menolong sendiri. OKI, Organisasi Kerja Sama Islam, sudah tumpul, tidak berdaya. Negara-negara Islam Timur Tengah, bahkan Afrika, Mesir, juga sudah tidak bisa berdaya membela dan menyelamatkan nyawa-nyawa manusia,” kata dia.
Menurutnya, dengan semangat persaudaraan antar-umat Islam, pertolongan tersebut dapat dilakukan oleh Indonesia. Ia menyebut, jika pasangan Anies-Muhaimin menang, pihaknya akan mengupayakan hal itu.
“Insyaallah, dengan doktrin ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah basyariyah, AMIN menang. Kita yang mendorong saudara-saudara kita di Palestina,” ujar Cak Imin. []
SUMBER: DETIK