DERMAWANNYA Umar bin Khattab. Dari Yazid bin Aslam, dari ayahnya, ia berkata, “Aku keluar ke pasar bersama Umar bin Al-Khathab. Seorang perempuan muda berjumpa dengan Umar.
Perempuan itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, celaka suamiku! Dia meninggalkan anak-anak kecil. Mereka tidak memiliki kikil untuk dimasak. Mereka tidak memliki lahan untuk ditanami, tidak memiliki binatang untuk ditunggangi.
“Aku takut mereka akan mati kelaparan, padahal aku adalah putri Khufaf bin Ima’ Al Ghifari. Ayah menjadi saksi perjanjian Hudaibiyah bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
BACA JUGA: 4 Kehebatan Umar bin Khattab sebagai Seorang Pemimpin
Umar bin Khattab tetap berdiri bersama perempuan itu, dan tidak meninggalkan tempat itu. Ia berkata, “Selamat datang perempuan yang memiliki silsilah yang jelas.”
Kemudian Umar bin Khattab menghampiri seekor unta kuat yang terikat di rumah. Ia juga membawa dua buah wadah dan mengisinya dengan makanan.
Dengan kedua wadah itu ia juga membawa nafkah dan pakaian.Umar bin Khattab Ia memacu unta itu dengan tali kekang. Kemudian ia berkata, “Ikuti perempuan itu! Jejaknya tidak akan hilang sampai Allah memberikan kebaikan kepada kalian.”
BACA JUGA: Apakah Umar bin Khattab Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis?
Seorang laki-laki berkata, “Wahai Amirul Mukminin, engkau terlalu berlebih dalam memberinya sesuatu.”
Umar bin Khattab menjawab, “Celaka kamu! Demi Allah sesungguhnya aku benar-benar melihat ayah dan saudara perempuan itu telah mengepung sebuah benteng selama beberapa lama. Kemudian keduanya berhasil menaklukan benteng itu. Karena jasannya, kita mendapatkan manfaat dari jerih payahnya.”
Sumber: Golden Stories, Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Sa’ad & DR. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar | Pusat Studi Islam