SAUDARA-saudaraku,
Aku tidak akan pernah
melupakan mobil es krim
yang dipenuhi dengan jenazah
Aku tidak akan pernah melupakan
seorang ayah yang menenteng-
nenteng bagian tubuh anaknya
dalam sebuah bungkusan plastik
BACA JUGA: Mengapa Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina?
Aku tidak akan pernah melupakan
40 orang yang terbunuh
dalam perjalanannya ke selatan.
Aku tidak akan pernah melupakan
seorang lelaki yang duduk hampa
di antara reruntuhan dengan sebuah boneka.
Aku tidak akan pernah melupakan
teriakan seorang anak yang menangis
dan berteriak,
“Di mana bangsa Arab? Di mana bangsa Arab?”
Aku tidak akan pernah melupakan
mereka yang melakukan pembedahan
tanpa anestesi di jalan-jalan.
BACA JUGA: Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini
Aku tidak akan pernah melupakan
rumah sakit yang dipenuhi dengan tubuh-
tubuh harum anak-anak yang terbujur kaku.
Aku tidak akan pernah melupakan
bahkan sampai berhari-hari bahwa
tidak ada yang menolong dan menghentikan ini.
Aku tidak akan pernah melupakan
kejahatan perang di atas
kejahatan perang ini dengan dalih
pembelaan diri di atas tanah penjajahan … []