Oleh: Fatkhiyah
fatkhiyah584@gmail.com
DALAM kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari berbagai tantangan dan ujian. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, agama menjadi landasan utama bagi orang-orang beriman. Dalam konteks ini, islam sebagai agama ramatan lil- ‘Alamin memberikan petunjuk dan perintah kepada orang-orang beriman untuk meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.
Dalam Al- Qur’an Surah Al- Baqarah: 153 Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dalam ayat tersebut Allah memberikan perintah dan petunjuk kepada orang-orang yang beriman agar memohon pertolongan kepada Alah dengan sabar dan shalat. Karena sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang sabar.
BACA JUGA: Balasan untuk Orang yang Sabar
Sedangkan dalam tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhayli, kata sabar (الصبر) di sini berarti memperkuat batin untuk mampu menanggung penderitaan. Arti pernyataan ini adalah memohon bantuan kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan di akhirat dengan cara tetap tabah dalam menjalani ketaatan dan menghadapi ujian.
Kemudian kata shalat (الصالة) dalam tafsir al munir karya Wahbah zuhayli, kata shalat yang dimaksud adalah sebuah ibadah yang disebutkan secara khusus oleh Allah karena pelaksanaannya yang berulang-ulang dan nilai yang sangat mulia. Dalam bahasa Arab, shalat memiliki arti doa. Ketika dilihat dari perspektif malaikat, shalat memiliki makna istigfar, sementara dari perspektif Allah, shalat memiliki makna rahmat.
Sebab turunnya Qs. Al- Baqarah: 153 tidak ditemukan. Kemudian munasabah QS. Al- Baqarah: 153 ini mempunyai hubungan antar ayat dengan ayat sebelumnya yaitu, setelah Allah menjelaskan perintah untuk bersyukur, Allah juga memberikan pemahaman tentang sabar dan memberikan panduan untuk mencari pertolongan melalui sabar dan shalat.
Ini karena dalam hidup, ketika seseorang mengalami nikmat, ia harus bersyukur, dan ketika menghadapi bencana, ia harus bersabar. Allah juga mengajarkan bahwa kesabaran dan shalat adalah sarana terbaik untuk menghadapi berbagai musibah dalam kehidupan.
Dalam kitab tafsir Ath- Thabari QS. Al- Baqarah: 153, Abu Ja’far mengungkapkan bahwa ayat di atas mengandung anjuran Allah kepada manusia untuk patuh kepada-Nya dan bertahan dalam menghadapi ujian, termasuk yang berhubungan dengan fisik dan harta. Allah menyarankan kepada orang-orang beriman untuk mencari pertolongan dengan bersikap sabar dan menjalankan shalat, serta taat kepada perintah-Nya.
Hal ini mencakup kewajiban untuk mematuhi hukum-hukum baru yang Allah tetapkan, yang menggantikan hukum-hukum sebelumnya. Allah juga menekankan perlunya bersikap sabar dalam menghadapi berbagai cobaan, termasuk ucapan negatif, musuh, tuduhan palsu, penderitaan fisik, atau kerugian harta benda, dan untuk tetap menjalankan shalat kepada-Nya.
Dengan kesabaran, doa akan dikabulkan, dan Allah akan bersama dengan orang-orang yang sabar dalam menjalankan kewajiban dan meninggalkan dosa. Ini menjanjikan pertolongan, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan mereka. Abu Ja’far juga mencatat bahwa penjelasan sebelumnya tentang makna sabar dan shalat sudah ada, sehingga tidak perlu diulang lagi.
BACA JUGA: 3 Perkara Ini Tidak Boleh Sabar
Kontekstualisasi Ayat 153 dari Surah Al-Baqarah dalam Al-Quran mengandung pesan yang sangat relevan dalam konteks zaman modern. Pesan ini menekankan pentingnya ketahanan mental dan emosional dalam menghadapi tekanan dan tantangan kehidupan sehari- hari.
Selain itu, ayat ini juga mengajak untuk mencari pertolongan melalui sabar dan salat dalam mengatasi masalah kesehatan, ketidakadilan sosial, konflik global, gaya hidup yang sibuk, serta perjalanan pengembangan pribadi dan kesejahteraan. Pesan utama adalah bahwa ketahanan, kesabaran, dan koneksi spiritual dengan Allah tetap relevan dan penting dalam menghadapi berbagai cobaan dan perubahan dalam dunia yang terus berkembang ini. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.