KANTOR media pemerintah Hamas di Jalur Gaza, Palestina mengatakan 20.000 orang telah terbunuh di wilayah Palestina sejak perang dengan Israel dimulai. Sebanyak 8 ribu di antaranya adalah anak-anak.
Dilansir AFP dan BBC, Kamis (21/12/2023), Hamas mengatakan sekitar 8.000 anak-anak dan 6.200 perempuan termasuk di antara korban tewas, ketika konflik terus berkecamuk lebih dari dua bulan setelah pecah pada 7 Oktober.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, rata-rata hampir 300 orang tewas setiap hari sejak dimulainya konflik, tidak termasuk gencatan senjata tujuh hari. Direktur darurat regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Brennan, mengatakan ia menganggap angka-angka korban ini dapat dipercaya.
BACA JUGA:Â Ngaku Keliru, Israel Tembak 3 Warganya yang Jadi Sandera Hamas
Menghitung korban tewas merupakan sebuah tantangan di zona perang mana pun. Para dokter di Gaza mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan jauh lebih tinggi karena tidak termasuk jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur atau mereka yang tidak dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 12 orang tewas dalam serangkaian serangan udara di Rafah dekat perbatasan Mesir. Sementara puluhan orang liannya luka-luka.
“Dua belas orang syuhada dan puluhan orang terluka, termasuk wanita dan anak-anak, ditemukan dari bawah reruntuhan ketika sebuah rumah dan masjid menjadi sasaran ratusan meter dari rumah sakit Kuwait,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/12).
Koresponden AFP menyaksikan lebih dari 10 serangan udara yang menghantam beberapa rumah di dekat perbatasan. Rekaman video AFP menunjukkan kepulan asap tebal dan kobaran api membubung di tengah ledakan besar yang mengguncang kawasan perbatasan. []
SUMBER: DETIK