CAWAPRES nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berencana mengikuti jejak pasangan capresnya, Anies Baswedan untuk mencoba live di media sosial TikTok. Namun, Cak Imin masih mencari waktu yang tepat untuk memulai.
“Ya nanti kalau ada waktu kita segera untuk ikut-ikut live, tapi kita nunggu waktu yang cocok deh masih belum ada waktu,” kata Cak Imin usai ziarah ke makam Habib Husein Luar Batang, Jakarta Utara, Selasa (2/1/2024).
Cak Imin menilai kehadiran media sosial bagus untuk memudahkan cara berinteraksi dengan banyak kalangan khususnya anak muda. Cak Imin juga sempat tertawa ketika mengetahui namanya memiliki panggilan khusus di kalangan Kpopers dengan sebutan Cha Im-in.
BACA JUGA: Jawaban Timnas AMIN soal TKN yang Sebut “Slepet” Cak Imin Itu Olok-olok
“Oh ya bagus, semua yang punya platform live itu bagus-bagus, IG bagus, TikTok bagus, Facebook bagus, banyak anunya, interaktifnya. Gimana nanti mungkin kalau sudah mulai apa jadwal padatnya mulai berkuranglah InsyaAllah,” ucap Cak Imin.
“Ha ha ha, asik-asik saja sih (dapat nama dari k-popers),” pungkasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengungkap alasan kini aktif live di TikTok. Anies menggunakan TikTok untuk berkampanye di media sosial.
“Saya ya ngobrol aja, saya rasa saya akan meneruskan itu,” ungkap Anies kepada wartawan di Jogja, dikutip Senin (1/1).
Anies mengaku akan terus melanjutkan kampanye di TikTok. Anies mengatakan tidak ada persiapan khusus saat mulai aktif kampanye di live TikTok.
“Saya sebetulnya ketika memulai itu ya, mulai biasa aja, saya juga sendirian itu mulainya nggak ada yang nemani sama sekali. Malah saya sempat kebingungan ketika di ujung. Nggak ada yang dampingi, nggak ada persiapan khusus,” tutupnya.
BACA JUGA: Wakil Ketua TKN Sebut Slepet Ala Cak Imin Seperti Olok-olok
Menurut Anies, cara berkampanye di live TikTok lebih efektif untuk menampilkan gagasan dan pemikiran. Dia mengatakan cara itu tidak bisa digunakan melalui baliho atau poster kampanye.
“Dan keputusan itu harus mengandalkan pada ideologi, keputusan itu harus mengandalkan pada gagasan, keputusan mengandalkan pada pengalaman, pada prinsip, nah itu semua terlihat kalau dialog, tapi kalau pasang baliho tidak terlihat itu. Kalau pasang poster tidak terlihat,” imbuhnya. []
SUMBER: DETIK