As-Sabiquna Al-Awwalun menurut Ibnu Hisyam berjumlah 40 orang lebih Sahabat yang direkrut selama 3 tahun. Ada 3 gelombang rekruitmen, pertama adalah Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Shiddiq, Zaid bin Haritsah dan Putrinya Rasulullah ﷺ. Dari tangan Abu Bakar, bergabunglah Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash dan Zubair bin Awwam. Setelah gelombang pertama ini, bagaimana rekrutmen 2 gelombang berikutnya?
Abu Bakar merancang siapa saja orang dan dari kabilah mana saja yang harus direkrut. Mengapa Abu Bakar sangat paham akan hal ini? Dialah yang paling paham tentang ilmu genealogi (nasab) dan sejarah para kabilah dan suku-suku di Jazirah Arab. Siapa yang anggota kabilah yang berpengaruh di setiap kabilah? Apa kelebihan dan kekurangannya secara personal? Bagaimana peran setiap kabilah? Bagaimana penghormatan antar kabilah?
Dipetakanlah nama per nama tokoh dan sosok terbaik dan berpengaruh yang dimiliki masyarakat Arab. Penjaringannya sangat rahasia. Mereka yang dijaring yang paling aman dari resiko akibat dakwah dan dapat dipercaya untuk menjaga kerahasiaannya. Sebab generasi ini yang harus siap menanggung resiko seperti yang ucapankan oleh Waraqah bin Naufal saat Rasulullah ﷺ pertama kali bertemu Jibril, “Siap diusir, disiksa dan dibunuh oleh kaumnya sendiri.
Para Sahabat mendata orang yang akan dijaring di majlis rahasia yang dipimpin oleh Rasulullah ﷺ, lalu ditetapkan yang menjadi target prioritas. Ingatkah proses islamnya Umar? Saat Kaab bin Arit memberitahu Umar akan doa Rasulullah ﷺ tentang dua Umar yang diharapkan masuk Islam? Itulah doa yang dipanjatkan di majlis tersebut. Inilah hasil pemetaan siapa saja yang mampu menanggung resiko dan berpotensi besar memegang amanah di masa depan.
Masih ingat kisah islamnya Abu Dzar Al-Ghifari yang berasal dari kabilah Al-Ghifar? Kafir Quraisy tidak berani menyiksa dan membunuh Abu Dzar karena dia berasal dari kabilah yang hidup di jalur perdagangan. Bila nyawanya melayang maka kafir Quraisy akan diganggu disepanjang jalur perdagangannya sehingga dapat menghancurkan kestabilan ekonomi kafir Quraisy.
BACA JUGA: Strategi Reformasi Ashabul Kahfi
Adakah generasi As-Sabiquna Al-Awwalun yang murtad? Walaupun mereka dari golongan budak miskin yang disiksa teramat kejam seperti Bilal bin Rabah dan keluarga Yasir? Inilah hasil pemetaan yang jeli antara resiko yang ditanggung dengan karakter sosok yang direkrut. Pemetaan yang jeli tentang peran kabilah yang anggotanya tergolong As-Sabiquna Al-Awwalun membuat yang direkrut memperkokoh dakwah Rasulullah ﷺ. Inilah buah kepahaman akan ilmu geneologi dan sejarah bangsa Arab.
BACA JUGA: Bahasa Melayu, Bahasa Dakwah Islam di Nusantara hingga Menjadi Bahasa Indonesia
Keberhasilan pemetaan ini terlihat saat Muslimin diblokade ekonomi dan sosial di Mekkah oleh kafir Quraisy. Ternyata banyak kabilah lain yang secara sembunyi membantunya. Rencana pembunuh Rasulullah ﷺ saat mau hijrah di rumahnya. Kafir Quraisy bersama syetan merancang pembunuhan agar kematian Rasulullah ﷺ tidak meledakkan sentimen dukungan seluruh kabilah kepada Rasulullah ﷺ. Akhirnya, dirancanglah pelaku pembunuhan berasal dari seluruh perwakilan kabilah yang ada. []
Sumber:
Ali Muhammad Shalabi, Sirah Nabawiyah, Pustaka Al Kautsar
Nizar Abazhah, Perang Muhamad, Penerbit Zaman
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.