SEBELUMĀ tiba di Mekah, pasukan Abrahah merampas harta benda milik penduduk Mekah. Di antaranya 200 ekor unta milik Abdul Muthalib. Ketika hampir tiba di Mekkah ia meminta bertemu dengan pemimpin Mekkah yang tidak lain adalah Abdul Muthalib sendiri.
Pertemuan pun berlangsung. “Aku hanya datang untuk menghancurkan mata. Jangan halangi aku agar tidak terjadi pertumpahan darah,” sombong Abrahah. “Apa yang kau inginkan?”
“Tentaramu merampok 200 ekor unta milikku. Aku mau unta itu dikembalikan,” jawaban Abdul Muthalib.
BACA JUGA:Ā Ketahuilah! Berikut Kisah Nabi Muhammad ļ·ŗ dari Lahir hingga Wafat
“Aku kira engkau memintaku agar tidak menghancurkan Ka’bah, tapi ternyata engkau hanya mengurusi unta-untamu,” terkejut Abrahah.
Abrahah seperti mendapat kesempatan mengejek Abdul Muthalib. “Sekarang aku tahu telah salah menilaimu sebagai pemimpin maka aku sudah menilaimu terlalu tinggi!”
Abdul Muthalib menjawab, “Aku adalah pemilik unta-untah itu, karenanya aku berkewajiban melindunginya. Sedangkan Ka’bah milik Allah, dialah yang akan menjaganya.”
BACA JUGA:Ā Inilah Sejarah Kabah di Masjidil Haram
Abrahah sangat gerah mendengar ini. “Dia tidak akan bisa melindunginya dariku,” teriak Abrahah.
“Kita lihat saja,” jawab Abdul Muthalib.
Kemudian Abrahah mengembalikan unta-unta milik Abdul Muthalib, sedangkan Abdul Muthalib langsung meminta penduduk Mekah mengungsi kelereng gunung dan bukit untuk melihat apa yang akan terjadi. []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAMĀ