DALAM banyak literatur, dijelaskan bahwa sebelum Nabi Muhammad ﷺ menjadi rasul, banngsa jin pernah menempati langit. Dari sana, mereka dapat mengumpulkan informasi yang ada di atas langit.
Akan tetapi sejak Nabi Muhammad diangkat nabi dan rasul, bangsa jin tidak lagi menempati tempat asalnya yang ada di langit.
Bukan hanya itu saja bangsa jin tak lagi bisa mencari informasi dari langit.
BACA JUGA:Apakah Iblis dari Jenis Jin atau Malaikat?
Lihat surah Al-Jin [71] ayat 8-9.
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”
Karena tak lagi bisa mengumpulkan kabar dari langit dan tidak tinggal disana maka bangsa jin mencari tempat tinggal lain.
Mereka tinggal di bumi ini. Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa banyak tempat yang kerap kali disukai jin, antara lain; laut, kamar mandi, tempat yang kotor (sampah), dan lainnya.
Begitu juga dengan toilet, toilet adalah termasuk tempat yang disukai jin. Maka dari itu, Nabi ﷺ memerintahkan kita memohon perlindungan Allah SWT dengan membaca doa ketika akan masuk toilet:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبُثِ وَالخَبَائِثِ
“Allahumma inni a’udzu bika min al-khubutsi wa al-khaba’its (Ya, Allah, aku memohon perlindunganmu dari gangguan jin pria dan jin wanita).”
Pegunungan, lautan, pasar, dan atap rumah juga disebut-sebut dalam berbagai riwayat bahwa tempat yang disukai jin.
BACA JUGA: 3 Fakta tentang Jin
Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak biasa menempati tempat-tempat kumuh, tempat-tempat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.
Layaknya manusia dan hewan, bangsa jin juga makan dan minum, menikah, beranak, serta mati.
Syekh Abdul Mun’im Ibrahimmenjelaskan bahwa bangsa jin biasa menempati tempat-tempat sepi dari manusia dan di padang pasir.
Kemudian ada yang hidup di pulau-pulau di tengah laut, di tempat sampah, di tempat rusak, dan juga ada yang hidup dengan manusia. []