Oleh: Valenia Awalya
ariniaminudin@gmail.com
KASUS DBD kembali merengut banyak nyawa. Dilansir dari Liputan 6, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) hingga minggu ke-52 tahun 2023 mencatat 98.071 kasus dengan 764 kematian. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan penyakit demam berdarah yang meningkat secara signifikan di Cianjur.
Mengutip dari Pikiran Rakyat, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur dr. Yusman Faizal mengatakan bahwa kasus DBD pada Januari 2024 mengalami peningkatan. “Dalam sebulan terdapat 219 kasus yang diperoleh oleh Dinkes Cianjur, dari jumlah tersebut dua anak dengan rentang usia 6 sampai 14 tahun meninggal,” kata Yusman saat ditemui pada Kamis, 1 Februari 2024.
BACA JUGA: Fajar Sadboy dan Generasi Muda Mencari Jatidiri
Selain itu, Kemenkes RI juga menyatakan bahwa anak-anak berisiko lebih tinggi terkena demam berdarah daripada orang dewasa, sekitar 73 persen dari 1.183 kematian akibat demam berdarah dengue pada tahun 2022 adalah anak-anak berusia 0-14 tahun. Total angka kasus DBD di Indonesia meningkat dari 73.518 orang pada 2021 menjadi 131.265 kasus pada 2022. Sementara untuk jumlah kematian meningkat dari 705 orang pada 2021 menjadi 1.183 orang pada 2022. (Kompas)
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah penderita serta angka kematian yang disebabkan oleh demam berdarah dengue. Perwakilan dari PAPDI, Profesor Dr. dr. Erni Juwita Nelwan SpPD-KPTI PhD, menekankan pentingnya perlindungan yang lebih menyeluruh dan vaksinasi terhadap demam berdarah untuk rentang usia 6 hingga 45 tahun. Menurutnya, pendekatan terhadap penanggulangan infeksi demam berdarah harus mencakup aspek agent, host, dan lingkungannya secara menyeluruh.
Ketua Tim Imunisasi IDAI, Prof Dr dr Hartono Gunardi SpA(K), menambahkan bahwa anak-anak rentan terhadap infeksi dan mendukung penerapan program 3M Plus serta inovasi lainnya.Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, berkomitmen menjadi mitra aktif dalam upaya edukasi dan pencegahan DBD di Indonesia. Gutknecht mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen dalam upaya edukasi dan pencegahan DBD serta mendukung inovasi seperti vaksin DBD.
Kesehatan dalam Islam
Islam mengenal satu konsep dinamik yang berkaitan dengan kesehatan, di dalamnya tercakup pengertian tentang shihah atau keadaan jasmani yang mengharuskan seluruh anggota tubuh harus berfungsi dengan baik.
BACA JUGA: 6 Gejala DBD dan Cara Sederhana Mencegahnya
Allah telah menciptakan manusia dengan potensi hidup dan gharizah, kesehatan adalah salah satu poin penting dalam potensi hidup yang diturunkan Allah kepada manusia. Sehingga, sebagai manusia yang beriman kepada Allah, menjadi sebuah kewajiban baginya untuk merawat tubuhnya dengan baik.
Selain itu, agama Islam telah menganjurkan para pemeluknya untuk hidup sehat, baik jasmaniah maupun rohaniah. Untuk memenuhinya, umat harus melaksanakan berbagai upaya dalam pencegahan penyakit.
Perilaku manusia yang tidak memerhatikan kebersihan lingkungan tidak sesuai dengan hadist Rasulullah ﷺ yang berbunyi: “Maka bersihkanlah pekaranganmu dan ruang tempat tinggalmu dan janganlah kamu seperti orang Yahudi yang menumpuk-numpuk sampah di rumahnya.” []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.