ISTRI shalihah adalah istri yang memberi kedamaian batin pada suaminya. Istri shalihah akan senantiasa melihat ke bawah untuk urusan dunia agar hatinya terjaga dalam segala kondisi ekonomi suaminya.
Istri shaliha tak tersibukkan untuk selalu mengejar kenikmatan dunia dengan melupakan tujuan utama hidupnya, beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam kondisi senang maupun susah.
BACA JUGA: 14 Manfaat Senyuman bagi Suami Istri
Untuk selalu mensyukuri nafkah yang diberikan suami, seorang istri mempunyai bekal keimananan yang kuat. Karena tak sepatutnya para istri membandingkan kondisinya dengan pasangan yang lain yang lebih mapan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَنْظُرُ اللهُ إِلَى اِمْرَأَةٍ لَا تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لَا تَسْتَغْنِيْ عَنْهُ
“Allah tidak akan melihat istri yang tidak mensyukuri suaminya padahal ia membutuhkannya.” (HR. An-Nasa`i dari Abdulah bin Amru, di-shahih-kan oleh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah no.289)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Dawud. Di-shahih-kan al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 416)
Seberat apapun ujian yang dialami pasangan suami istri, hendak keduanya selalu bersyukur kepada Allah Azza wa jalla dengan selalu mengucapkan “Alhamdulillah”.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
كَانَ إذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ : الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ، وَ إِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ : الحَمْدُ لِلهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat sesuatu yang beliau sukai, beliau mengucapkan : “Alhamdulillah alladzi bini’matihi tatimmush shalihat (segala puji bagi Allah yang atas nikmat-Nya amalan-amalan shalih bisa disempurnakan).”
Dan jika melihat sesuatu yang tidak beliau sukai, beliau mengucapkan: “Alhamdulillah ‘ala kulli hal (segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan).”” (HR. Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah no. 3803, ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath no. 6663, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 4727 dan Silsilah ash-Shahihah no. 265)
BACA JUGA: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Suami terhadap Istri di Siang Hari Ramadhan?
Wanita yang berusaha membiasakan diri bersyukur pada Allah Azza wa Jalla dan berterima kasih pada suaminya, insya Allah kehidupan pernikahannya akan bahagia dan harmonis, karena mengembalikan segala kesulitan hidupnya pada Dzat Yang Maha Kuasa.
Hatinya akan tenang sebagaimana peri kehidupan para istri Rasulullah mulia dan para shahabiyah terdahulu.
Istri yang selalu menjadikan syukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla sebagai perhiasan hidup, niscaya akan dicintai Allah ‘Azza wa Jalla, dikasihi suaminya, dan mampu memberikan rona kedamaian di manapun ia berada. Wallahu a’lam. []