BERDASARKAN berbagai penelitian, orang-orang yang berpuasa namun malas menunaikan shalat tarawih, maka akan berdampak kurang baik bagi kesehatan. Pencernaannya tidak akan berjalan normal dan ia akan kehilangan selera untuk makan sahur.
Hal ini menunjukkan shalat tarawih mempunyai efek yang baik dalam melancarkan kerja alat-alat pencernaan secara khusus dan organ-organ tubuh manusia secara umum. Selain dapat menghilangkan dosa-dosa yang telah lalu.
Dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda “Barang siapa yang melakukan ibadah (shalat Tarawih) di bulan Ramadlan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, benar jika dikatakan bahwa salat tarawih merupakan olahraga dalam berpuasa. Namun olahraga ini memiliki nilai lebih dibandingkan jenis olahraga yang lain. Olahraga ini memberikan faidah ruhani selain faedah jasmani, asal dilaksanakan dengan tidak terburu-buru.
Seperti diketahui shalat sunnah tarawih hanya disunahkan pada bulan Ramadhan, dan tidak di sunahkan pada bulan-bulan lainnya. Sebab hal sesuai dengan pola hidup yang baru selama bulan Ramadhan.
Hikmah di balik pelaksanaan shalat tarawih setelah setelah salat Isya dan bukan setelah shalat maghrib adalah memberikan kesempatan bagi lambung untuk mencerna berbagai makanan yang masuk.
Melakukan banyak aktivitas terus-menerus setelah makan akan mengganggu proses pencernaan, di samping menyebabkan tubuh dan syaraf lelah. Apalagi bagi orang yang berpuasa. Setelah berbuka seseorang akan merasakan kekuatannya menurun sehingga tidak mampu melakukan banyak gerakan.
Jika tubuh merasa lelah, jiwa pun akan mengalami hal yang sama lantaran diserang rasa kantuk. Tubuh yang lelah serta jiwa yang mengantuk akan melenyapkan kekhusyukan dalam shalat serta bisa menghilangkan ruh dan kesucian makna dari shalat.
Realitanya, salat tarawih dapat mengahapus kesalahan-kesalahan orang yang berpuasa dari segi kesehatan dan sikap mereka yang berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman sewaktu berbuka.
Jika orang berpuasa namun terus dengan kebiasaan yang buruk ini (seperti terlalu banyak makan sewaktu berbuka dan langsung tidur setelah makan sahur), maka hal itu akan menjadi bencana bagi dirinya.
Rabiah Al-Adawiyyah pernah berkata “Istighfar kita menuntut kita untuk banyak beristighfar.“ Hal ini berarti puasa kita menuntut adanya puasa untuk menghapus berbagai kesalahan dalam berpuasa dari sisi kesehatan. []