Oleh: Ustadz Satria Hadi Lubis
GARA-gara Ramadhan, bacaan al Quran-ku makin banyak. Dulu satu ayat saja belum tentu aku baca, sekarang minimal 1 juz al Quran aku baca setiap harinya.
Sekarang aku juga makin rutin sholat tahajjud. Sholat dhuha juga makin sering. Hapalan al Quran aku juga makin bertambah. Dulu….boro-boro.
Gara-gara Ramadhan, aku makin rajin baca buku agama. Dua puluh hari Ramadhan, sudah tujuh buku agama dibaca tuntas.
BACA JUGA:Â Â Renungan Kesana Kemari Jelang Ramadhan
Datangnya Ramadhan juga membuat hubunganku dengan keluarga makin akrab. Aku makin mengerti dan mengenal apa yang disukai dan tidak disukai setiap anggota keluargaku. Kami makin akrab. Waktu Kumpul Keluarga (WKK) bisa dilakukan makin sering, bahkan ada acara pengajian keluarga juga…..keren khan…hehe
Gara-gara Ramadhan, aku makin punya waktu untuk mengasah otakku. Sepertinya makin cerdas, karena selain banyak membaca buku, aku juga belajar berbagai hal yang tadinya belum aku ketahui. Termasuk makin pandai mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Bahkan bisa menikmati hal-hal “kecil” yang tadinya aku abaikan, seperti memasak, menyapu rumah, berkebun, memperbaiki meja yang rusak, dan lain-lain. Home sweet home makin aku rasakan indahnya.
Iya…gara-gara Ramadhan, spritualitas, emosional, intelektual dan kesehatanku makin meningkat. Juga makin pandai bersyukur dan ikhlas. Makin pandai mengatur waktu yang sedikit ini untuk mencari pahala dan kebahagiaan sejati.
Tapi …
ITU HANYA MIMPI ….
Hanya ilusi Ramadhanku
Sedang kenyataannya Ramadhanku berantakan….
Banyak waktu berlalu tanpa arti…
BACA JUGA:Â Â Ramadhan Segera Pergi
Masih sibuk sana sini Masih sibuk main HP Masih sering tunda-tunda
Tahu-tahu Ramadhan kan berakhir…
Sedang aku belum apa-apa…
Astaghfirullah…
Ramadhanku berantakan…😠[]