SEORANG hamba yang mengaku beriman dan bertakwa kepada Allah harus senantiasa menengadahkan kedua tangannya seraya meminta kepada-Nya. Hal ini merupakan bukti bahwa dirinya sangat membutuhkan Allah. Namun terkadang, kita merasa bahwa doa yang dipinta itu tidak juga terwujud. Lalu, apa alasannya ya?
Sebelum kita membahas tentang penyebab doa belum terkabul, ada baiknya kita tahu dulu bagaimana cara atau adab berdoa yang baik dan benar.
Mengutip Republika, dari sekian banyak ayat dan hadis diperoleh petunjuk tentang berdoa, antara lain bahwa doa dimulai dengan mengucapkan Alhamdulillah, memuji Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya selama ini, sebagai pengakuan tentang kasih sayang-Nya.
BACA JUGA: 3 Doa agar Diberi Kemudahan Rezeki untuk Keluar dari Kesulitan Ekonomi
Sehingga kalaupun apa yang akan diminta tidak/belum terpenuhi, maka itu tidak mengantar kepada kekesalan atau rasa ketidak adilan Ilahi. Setelah itu mengucapkan shalawat, dalam arti permohonan kepada-Nya agar Nabi Muhammad SAW dilimpahi oleh-Nya rahmat dan kasih sayang.
Ini dinilai sebagai kunci pembuka, karena Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam adalah kekasih Allah SWT, dan melalui beliau kita umatnya memperoleh petunjuk. Shalawat ini membuktikan rasa terima kasih kita kepada beliau. Maka, dengan mengucapkannya kita mengharapkan akan memperoleh pula percikan kasih sayang-Nya.
Setelah itu barulah ajukan permohonan, dan jangan lupa bermohon pula untuk orang lain. Karena bisa jadi, doa belum terkabul karena kita tidak pernah memudahkan orang lain dengan mendoakan kebaikan untuk mereka.
Ini seperti anjuran sebuah riwayat: “Jika seseorang berdoa untuk orang lain, malaikat akan berdoa, ‘Ya Allah, anugerahilah yang berdoa ini seperti apa yang dimintakannya untuk orang lain.’”
Selanjutnya, ucapkanlah Subhanallah, mensucikan Allah dari segala kekurangan antara lain sifat kikir atau tidak adil.
Setelah itu, akhirilah doa dengan mensyukurinya sekali lagi sebagaimana petunjuk Alquran: “Akhir doa mereka adalah Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin” (QS. 10: 10).
Ini mengandung makna bahwa si pemohon penuh dengan optimisme bahwa doanya tidak akan disia-siakan Allah. Tentu saja semua itu hendaknya dilakukan dengan khusyuk dan rendah hati sebagaimana diajarkan oleh ayat Alquran (QS 7: 55).Mengutip Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 2, Karya Abu Laits as Samarqandi, ada 7 sebab doa belum terkabul.
1. Kamu melakukan perbuatan yang menyebabkan Allah murka dan kamu tidak bertaubat, dan menyesali apa yang telah kamu lakukan itu.
2. Kamu berkata, ‘Kami adalah hamba Allah,’ akan tetapi kamu tidak mengerjakan sebagaimana layaknya hamba itu bekerja. Maksudnya, hamba (budak) itu senantiasa mengerjakan segala apa yang diperintahkan oleh majikannya, dan tidak pernah membangkang.
3. Kamu membaca al-Quran, akan tetapi kamu tidak memikirkan dan mengangan-angankan tentang apa yang terkandung di dalamnya.
4. Kamu berkata, ‘Kami adalah umat Muhammad,’ akan tetapi kamu tidak mengamalkan sunnahnya. Artinya, kamu masih memakan makanan yang haram dan syubhat serta tidak bertaubat daripadanya.
5. Kamu berkata, ‘dunia itu di sisi Allah tidaklah menyamai sayap nyamuk,’ akan tetapi kamu merasa puas dan tenang bila memilikinya.
6. Kamu berkata, ‘Dunia itu akan sirna,’ akan tetapi kamu beramal seperti amalnya orang-orang yang akan kekal selama-lamanya di dunia.
7. Kamu berkata, ‘Akhirat itu lebih baik daripada dunia,’ akan tetapi kamu tidak sungguh-sungguh di dalam mencarinya, dan kamu lebih memilih mencari dunia daripada akhirat.”
Terkait masalah doa belum terkabul, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala juga mengemukakan pendapatnya yang dikutip dari Muslim.or.id. Beliau pernah ditanya tentang orang yang merasa bahwa doanya lama (atau tidak segera) dikabulkan. Dia berkata, “Sungguh aku telah berdoa kepada Allah Ta’ala, namun Allah Ta’ala tidak mengabulkannya.”
Penjelasan beliau:
Segala puji bagi Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Aku bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga dan sahabat beliau seluruhnya.
Aku meminta kepada Allah Ta’ala untukku dan untuk saudara-saudaraku sesama kaum muslimin untuk mendapatkan hidayah taufik agar aqidah, ucapan dan amal menjadi lurus (shahih).
BACA JUGA: 35 Ucapan Doa untuk Kerabat yang akan Berangkat Haji agar Mabrur
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir [40]: 60)
Orang yang berdoa kepada Allah Ta’ala, namun tidak dikabulkan, dia pun merasa rancu (bertanya-tanya) melihat realita yang dia dapatkan ketika dikaitkan dengan janji dalam ayat tersebut. Allah Ta’ala telah berjanji dalam ayat tersebut bahwa siapa saja yang berdoa kepada-Nya, niscaya akan Allah Ta’ala kabulkan. Dan Allah Ta’ala tidak pernah menyelisihi janji-Nya.
Itulah pembahasan tentang adab berdoa dan tujuh penyebab doa belum terkabul. Doa belum terkabul bisa akibat dosa-dosa yang menghalanginya, baik yang disadari maupun yang tidak kita sadari.
Oleh sebab itu, ketika doa belum terkabul, bertaubatlah kepada Allah, mohon ampun pada-Nya dengan kesungguhan hati, serta berjanji untuk tidak mengulanginya kembali. []