SUATU ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam ditanya tentang amalan terbaik. Rasulullah menjawab sholat tepat pada waktunya. Namun di lain waktu beliau menjawab berbakti kepada kedua orang tua, terkadang jihad fisabilillah, belajar dan mengajar Al-Qur’an, haji mabrur, menjadi orang yang bermanfaat, berinteraksi sosial yang baik, menuntut ilmu, orang yang selalu berzikir, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, bila kita lihat dalam hadits di bawah ini. Seolah-olah zikir adalah amalan yang tidak ada tandingannya.
Dari ‘Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam (amalan sunnah) itu amat banyak yang mesti kami jalankan. Maka mana yang mesti kami pegang (setelah menunaikan yang wajib, pen.)?” Beliau menjawab, “Hendaklah lisanmu selalu basah dengan berdzikir kepada Allah (maksudnya: terus meneruslah berdzikir kepada Allah, pen).” (HR. Ahmad dengan lafazh seperti ini) [HR. Ahmad, 4:188; Tirmidzi, no. 3375)
Lantas manakah sebenarnya amalan yang paling utama diantara yang utama? Ternyata jawabannya semuanya menjadi amalan paling utama. Rasulullah menjawab pertanyaan sesuai kondisi orang yang bertanya. Apakah orang bertanya kondisinya kaya, miskin, kuat, lemah, tua, muda, ahli di bidang A/ B/ C, ataupun berkarakter A/ B. Oleh karenanya para ulama mengambil kesimpulan amal terbaik adalah amal yang paling dibutuhkan di waktu tertentu, di saat/ kondisi tertentu, dan oleh orang tertentu.
BACA JUGA: 4 Amalan Kecil untuk Membersihkan Hati
Setiap orang punya amalan terbaik baginya, karena Allah tidak memberikan manusia kemampuan yang sama, kesempatan yang sama, atau tugas yang sama. Sehingga tidak semua orang bisa melakukan seluruh amalan utama dalam satu atau setiap kesempatan. Namun bisa saja bila Allah yang memudahkan seseorang untuk melakukannya.
Amal terbaik adalah amal yang paling cepat membuat seseorang melejit di dunia dan akhirat. Tentunya dengan memperhatikan bagaimana dirinya mengatur waktu. Imam Mubarak berkata bahwa cara mengatur waktu yang baik itu adalah dengan melakukan kewajiban terlebih dahulu baru kemudian beramal sesuai dengan potensi masing-masing.
BACA JUGA: 9 Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat
Disebutkan bahwa Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu adalah orang yang selalu berusaha menjalankan seluruh amalan terbaik yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.
Bagaimana dengan kita?
Wallahu a’lam.
Wallahul Muwwafiq, semoga bermanfaat. []