DIRIWAYATKAN dari Al-Hasan, bahwasanya nabi SAW bersabda, “Akan datang pada umatku suatu masa di mana pembicaraan mereka di dalam masjid-masjid mengenai urusan dunia mereka, Allah tidak perlu terhadap mereka, maka janganlah kamu duduk bersama-sama mereka.”
Diriwayatkan dari Az-Zuhri dari Abu Hurairah RA, di mana ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesuatu yang asing di dunia ini ada empat, yaitu: Al-Quran di hati orang yang zhalim, masjid di daerah orang-orang yang tidak shalat di dalamnya, mushaf (al-Quran) di rumah yang tidak dibaca dan orang shalih di tengah-tengah orang-orang yang rusak.”
BACA JUGA: Shalat di Rumah karena Imam Masjid Shalat Berjamaah Terburu-buru, Bolehkah?
Dan Anas RA dari Rasulullah SAW, di mana beliau bersabda, “Masjid-masjid itu akan dikumpulkan seolah-olah ia adalah unta yang putih kakinya (yang terbuat) dari ‘anbar (jenis minyak wangi), lehernya dari za’faran, kepalanya dari minyak kasturi yang semerbak baunya, dahinya dari batu permata yang hijau, dituntun oleh orang-orang yang adzan dan didorong oleh imam-imamnya. Mereka itu berjalan di lapangan pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar. Orang-orang (yang menyaksikan) hari kiamat itu berkata, ‘Maka adalah para malaikat yang dekat (dengan Allah), para nabi yang diutus (oleh Allah),’ kemudia mereka diberitahu, ‘Wahai orang-orang yang menyaksikan hari kiamat, mereka itu bukanlah para malaikat yang dekat (dengan Allah), dan juga bukan para nabi yang diutus, tetapi mereka adalah umat Muhammad SAW yang menjaga shalat dengan berjamaah’.”
Dari Wahb bin Munabbih, di mana ia berkata, “Nanti pada hari kiamat, masjid-masjid akan didatangkan dengan bentuk seperti kapal yang bertahtakan batu permata, lantas memberi syafa’at kepada orang-orang yang suka mengunjunginya.”
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Nabi, saat Melangkahkan Kaki ke Masjid
Dari Ali bin Abi Thalib, di mana ia berkata, “Akan datang suatu masa, di mana Islam tinggal namanya saja, al-Quran tinggal tulisannya saja. Mereka membangun masjid dengan megah, namun masjid itu kosong dari dzikir kepada Allah Ta’ala. Orang-orang yang paling jahat di antara mereka adalah ulama-ulama mereka, di mana dari merekalah timbulnya fitnah, dan kepada mereka fitnah itu kembali.” []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin 1/Karya: Abu Lats As Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang