UMAT Islam dianjurkan untuk membaca shalawat untuk Nabi tercinta shallallahu’alaihi wasallam. Shalawat ini memiliki banyak manfaat dan keistimewaan baik didunia maupun di akhirat. Namun salahkah jika ada yang pemperbanyak shalawat demi mempermudah segala urusan di dunia?
Yahya Zainul Ma’arif yang lebih akrab disapa Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk tidak beribadah hanya semata-mata meminta imbalan dunia.
“Jangan menjadikan ibadah untuk mendapatkan imbalan dunia, akan tetapi beribadahlah kepada Allah maka Allah akan beri dunia kepadamu.” Katanya dalam tausyiahnya seperti dikutip dari kanal Youtubenya, Jumat (28/8/2020).
BACA JUGA: Malaikat Bershalawat kepada Orang yang Berpuasa
Buya Yahya mengatakan, bukan berarti ada larangan untuk meminta dilancarkan segala urusan dunia ketika bershalawat. Berdoa untuk imbalan dunia pun diperbolehkan selama beribadah kepada Allah SWT.
Buya Yahya menjelaskan, tingkat keikhlasan setiap orang itu berbeda ketika melaksanakan ibadah. Ada tingkatan rendah dan ada yang sudah sangat tinggi.
“Ikhlas itu ada martabatnya. Ada martabat yang sangat tinggi, tidak mengharapkan apa-apa saat beribadah. Bahkan tidak mengharapkan surga sekalipun,” ujar Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya menjelaskan bahwa tingkat terendah dari keikhlasan seorang hamba adalah ketika beribadah kepada Allah tujuannya adalah untuk meminta imbalan di dunia, seperti dilancarkan rezeki atau meminta jodoh.
“Baca sholawat banyak biar dagangannya laris, atau mengharapkan jodoh, boleh saja. Sah saja kok. Karena shalawat itu adalah senjata segala macam bisa sukses. Karena dengan bershalawat kepada Rasulullah, Allah akan bershalawat kepada kita. Bagaimana Allah bershalawat? Allah akan keluarkan kita dari kegelapan,” jelasnya.
Buya menyampaikan bahwa mengaitkan urusan dunia dalam ibadah yang tujuannya adalah akhirat ini berkaitan dengan adab. Semisal, melaksanakan shalat dhuha karena menginginkan uang, ini dinilai kurang adab meskipun memintanya masih kepada Allah.
Justru akan lebih baik jika menepis segala nikmat dunia dan mengalihkannya kepada akhirat yang lebih kekal.
Jika seandainya diperlihatkan sebuah nikmat yang bukan milik kita, jangan semata-mata bershalawat untuk mendapatkan nikmat tersebut.
BACA JUGA: Bacaan Shalawat ketika Masuk dan Keluar Masjid
“Hal lain, kalau kalian lihat ada gebyar dunia, jangan Anda tancapkan di hati, seperti misalnya ‘Ya Allah mobil ini bagus, allahumma shalli ala sayyidinna Muhammad, semoga saya dapet ini’. Ini menancapkan dunia di hati Anda,’” kata Buya.
“Kalau pengen, Nabi ajarkan, seperti dalam hadits Bukhari Muslim, “Ya Allah tidak ada kehidupan sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat. Malah di balik supaya hati kita tidak kagum dengan gebyar dunia.”
“Dalam riwayat Allah mengatakan kalau kita melihat sesuatu yang mengagumkan, ingat bahwa tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat. Hidup sesungguhnya adalah hidup akhirat,” jelas Buya Yahya. []
SUMBER: OKEZONE