Oleh: Ramadani Ann Al-Qohirohiyyah
TERKADANG, tips dan trik menghafal Al-Quran yang bertebaran di mana-mana ternyata tidak melulu manjur bagi penghafalnya sendiri. Karena nafsu, kegiatan, dan kualitas keimanan penghafal itu tidak pernah sama.
Misalkan Anda baru akan tertarik dengan islam, meskipun sejak lahir memang beragama islam namun tak mengerti untuk apa sebenarnya islam itu? Tidak mengapa jika tak berpatokan pada si ini dan si itu yang begini dan begitu, saat dia mengajak menghafal isi Al-Quran. Itu akan membuat kepala ini pusing … pusing … pusing (*bukan lagi nyanyi ala gigi).
Sederhana saja, bagi pemula yang ingin menghafal Al-Quran, tidak perlu tips dan trik super, syaratnya hanya milikilah kitab pribadi, yang tidak akan disentuh orang lain (harusnya begitu).
Nah, sebelum menyentuhnya, berwudhu dulu. Lalu lihat isinya, memang sih isinya tulisan arab, baca artinya. Kalau hati masih berasa berkarat karena gak ngaruh, coba menepi dari makhluk. Soalnya Al-Quran itu pencemburu, “sama dia kok kamu klepek klepek sama aku enggak sih?” bisik kitab itu dari alam ghaib.
Kalau masih gak ngaruh dan menganggap Al-Quran masih hal biasa tanpa rasa tanpa getaran, malah semakin buat malas, mengantuk, dan ogah-ogahan mending main gadget inet-an. Cling!
Di dekatmu ada syaithon yang terkutuk bergelayut manja menghasut agar jangan membuka kitab suci, lah iya dia bakal rugi kalo manusia baca Quran. Hari gini kok mau aja sih dikalahin anak cucunya Adam, wong engkong buyutnya aja dulu di Surga gue tetep membangkang keleus, menyombongkan diri bro. Eugh.
Mulai menghafal, bismillah …
Mau gampang menghafal? Baca artinya.
Mau gampang menghafal? Baca dulu artinya.
Mau gampang menghafal? Baca lagi artinya.
Setelah itu, tidur giih. Karena, fakta psikologi menunjukkan, menghafal sebelum tidur akan membuat hafalan itu tidak akan mudah dilupakan. Selama tertidur otak akan memilah informasi termasuk hafalanmu tsb untuk disimpan dalam memori jangka panjang. Oleh karenanya, bagi Anda si penghafal Al-Quran seharusnya tertidur setelah murajaah (mengulang hafalan).
Jangan menghafal dari berlainan mushaf, kalau udah punya kitab sendiri, ya hafal dari situ aja sampe maut memisahkan. Karena nanti semisal lupa, dengan sendirinya akan ingat lagi, sebab kita tahu susunan tulisannya, misal di sudut atas, dst.
Sebab ada banyak sekali kebaikan di dalam Al-Quran jika kita mengetahui. Karena selama ini nafsu dan bisikan setan selalu menghalangi diri untuk mengenal isi kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah Sallallahu alayhi wasallam. Beruntungnya bagi mereka yang tetap istiqomah membaca, menghafal, dan mengamalkan perintah dan larangan dari kitab suci Al-Quran.
Bercinta dengan Al-Quran? Ayok! Siapa takut! []