ISTRI Nabi Luth as dikenal sebagai Waliah, dimana malaikat Jibril as pernah mendatangi Rasulullah ﷺ dan memberitahunya bahwa istri Nuh as adalah Waghilah dan istri Nabi Luth as bernama Waliah.
Sebagaimana (juga) keduanya diceritakan dalam satu ayat bersama di dalam AlQuran pada surah At-Tahrim, bahkan Allah Azza Wajalla menjadikan kedua perempuan tersebut, ibarat dua orang perempuan yang berkhianat pada dakwah agama tauhid yang dijalankan oleh suami mereka.
Allah berfirman :
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ
“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh, dan istri Lut. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahrim: 10).
BACA JUGA: Empat Azab bagi Kaum Menyimpang di Zaman Nabi Luth
Waghilah istri Nabi Nuh as sudah dibahas pada kajian sebelum ini langsung, sekarang penulis fokus membahas pengkhianatan Waliah istri Nabi Luth as sebagai salah satu perempuan elit dunia yang dijadikan Allah sebagaimana ayat di atas.
Waliah istri Nabi Luth as menjadi penting dijadikan karena dia merupakan salah satu yang bertanggung jawab diturunkannya azab bagi orang-orang kafir dari kaumnya.
Di dalam ayat yang lain di dalam AlQuran pada surah Hud diceritakan salah satu bentuk pengkhianatan Waliah dalam dakwah agama tauhid yang dijalankan suaminya, yaitu Allah, menyebutkan suatu hari rombongan malaikat datang berkunjung kepada nabi Allah Luth as.
Saat itu Nabi Luth merasa khawatir sekali atas kedatangan tamu dari rombongan laki-laki muda dan tampan mulus itu. Karena dia tahu kaumnya sangat doyan berbuat maksiat dengan sesama laki-laki.
Maka Nabi Luth terpaksa harus bersiap untuk mengamankan tamunya tersebut sedangkan kondisi fisiknya sendiri sudah tua dan sangat susah menghadapi laki-laki bejad kaumnya.
Maka tak ada pilihan kecuali Nabi Luth harus merahasiakan kedatangan tamunya pada kaumnya. Namun tak disangka istrinya mengkhianatinya dengan melaporkan pada kaumnya dengan kedatangan tamu rombongan laki-laki yang ganteng-ganteng dan rupawan tersebut, sebagaimana ungkapan Waliah yang direkam sejarah mengatakan: “Wahai kaumku! Ketahuilah bahwa suamiku Luth kedatangan tamu rombongan laki-laki yang sangat rupawan, aku belum pernah menjumpai laki-laki segagah itu sebelumnya, mereka sangat gagah dan harum sekali!”
Maka spontan saja kaumnya berhamburan segera menyerbu ke rumah Nabi Luth dan memintanya menyerahkan tamu-tamu laki-lakinya itu kepada mereka.
Nabi Luth tiada pilihan kecuali menghadapi kaumnya secara langsung. Dia mengungkapkan pada mereka keburukan perbuatannya tersebut dan menasihatinya kembali ke jalan yang benar dan yang legal, yaitu menikah normal dengan perempuan yang baik-baik, dan meninggalkan perbuatan keji seperti perilaku sodomi sebagaimana kebiasaan mereka.
Tapi mereka tak ada yang mau mendengarkan nasihat nabinya dan tidak mau meninggalkan perbuatan kotor mereka.
Ketika rombongan tamu laki-laki yang tak lain adalah para malaikat itu melihat kerepotan Nabi Luth menghadapi kaumnya, malaikat berkata: “Tenangkan dirimu saja, hai Nabi Allah. Mereka tak akan mampu menyentuh kami dan Anda, dan Allah telah menjanjikan azab yang sangat pedih atas mereka.”
Kedua malaikat itu menganjurkan kepada Nabi Luth agar segera bersiap-siap untuk keluar dari kotanya sebelum waktu shubuh.
BACA JUGA: Kisah Nabi Luth AS dan Berikut Mukjizatnya
Pada kisah ini Allah berfirman:
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
“Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Luth! Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah bersama keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?” (QS. Hud: 81).
Kemudian Nabi Luth keluar bersama keluarganya meninggalkan kota maksiat itu, tapi istrinya Waliah ketika mendengarkan suara dentuman keras dia refleks menongok ke belakang maka ketika itu pula dia tertimpa batu besar dan membunuhnya seketika. []
SUMBER: MY-BUKUKUNING