SEMAKIN bertambah usia harus semakin taat, bukan justru semakin giat maksiat.
Tidakkah kita merenungi, bahwa setiap bertambahnya usia maka semakin berkurang pula nikmat-nikmat yang kita miliki.
Lihatlah rambut kita yang semula hitam mulai memutih,
Mata yang semula jelas melihat mulai rabun,
Kulit yang semula kencang mulai keriput,
Gigi yang semula tersusun lengkap mulai ada yang copot.
Fisik yang semula kuat mulai lemah.
Lantas masihkah setiap pergantian waktu, hari, bulan dan tahun yang kita lewati tetap sama saja seperti hari-hari kemaren tanpa bertambah amal dan ketaqwaan?
BACA JUGA: Inilah 4 Golongan Manusia yang Istighfarnya Dibenci Allah
Saudaraku keadaan fisik kita yang mulai banyak perubahan akibat usia itu merupakan pengingat akan semakin dekatnya kita dengan kematian. Dan ia juga menandakan masa “berangkat” sudah dekat, serta tidak lama lagi kita pun akan segera berpindah.
Maka semestinya kita bersegera mempersiapkan bekal amal, karena kita mulai sadar bahwa keberadaannya di alam dunia ini tidaklah bisa selamanya, namun hanya sebentar saja.
Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata :
“Wahai orang yang ubannya telah memperingatkannya (dengan dekatnya) kematian, sementara dia masih terus berkubang dengan dosa-dosa, tidakkah cukup bagimu (telah datang) penasihat berupa uban.” (Lathaa-iful Ma’aarif I/259
BACA JUGA: Renungan, Saat Kita Ditimpa Musibah
Sungguh tak banyak yang dapat kita lakukan di sisa-sisa usia ini, karenanya jangan sampai kita menjadi manusia yang lalai dan terus berambisi mengejar dunia, namun hendaknya kita mulai bersegera menyiapkan bekal amal. Sehingga tatkala ajal kita tiba kita bukan termasuk orang² yang merugi.
Semoga hal ini kita jadikan renungan dan semakin menambah kita bersemangat untuk memanfaatkan waktu dalam kebaikan. Wallahu waliyyut taufiq. []
SUMBER: HABIBIE QUOTES