ADA beberapa jenis mimpi dalam Islam.
Semua manusia pasti bermimpi. Kadangkala mimpi itu menggembirakan dan kadangkala tidak. Kadangkala mimpi itu tidak dapat difahami dan ditafsirkan, kadangkala mimpi itu juga penuh misteri dan simbolik sehingga sukar bagi kita sebagai manusia untuk menafsirkan makna di balik setiap kejadian mimpi tersebut.
Imam Ibnu Sirin, dalam bukunya “Tafsir Mimpi Menurut Islam,” berkata: “Tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang terkandung di dalamnya. Ada kalanya mimpi bagaikan angin lalu namun ada yang benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi orang yang bertakwa merupakan kabar tertentu, karena Rasulullah ﷺ tidak bermimpi melainkan mimpi Baginda menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi orang yang tidak beriman merupakan berita yang disebarkan oleh setan.”
BACA JUGA: Ketika Syekh Dr Amr Al Wardani Ditanya soal Bisakah Mimpi Melihat Allah?
Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang wanita bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya bermimpi melihat sebagian tubuh Baginda berada di rumahku.” Beliau SAW menjawab, “Sesungguhnya Fatimah akan melahirkan seorang anak lelaki, kemudian engkau yang akan menyusukannya.” Tidak lama kemudian Fatimah melahirkan Hussein dan disusukan oleh wanita tersebut.
Menurut ahli-ahli takbir, mimpi ada tiga macam:
1. Mimpi dalam Islam: Mimpi dari Allah SWT.
Yaitu mimpi yang baik untuk dunia dan akhirat, merupakan khabar gembira atau satu peringatan daripada Allah SWT supaya tidak melakukan maksiat kepada-Nya.
2. Mimpi dalam Islam: Mimpi yang batil atau permainan setan.
Yaitu mimpi yang tidak dapat diingat oleh orang yang bermimpi. Artinya orang yang bermimpi itu tidak sanggup mengingat cerita mimpi itu.
Mimpi seperti ini dianggap batil dan tidak mempunyai makna atau takwil. Atau mimpi buruk yang tidak menyenangkan seperti kedatangan malapetaka, musibah, permusuhan, kesedihan, kesengsaraan, kemelaratan, penderitaan dan sebagainya.
3. Mimpi dalam Islam: Keinginan nafsu.
Seperti kita ketahui nafsu ada tiga, yaitu nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti ini terjadi kerana pengaruh pikiran seseorang. Sesuatu yang dia lakukan atau dia khayalkan siang hari atau menjelang tidurnya selalu menjelma ketika tidurnya.
BACA JUGA: Arti Bermimpi Bertemu dengan Orang yang Sudah Meninggal
Atau mimpi makan ketika diri sedang lapar, mimpi dianiaya orang ketika sedang sakit dan sebagainya. Mimpi seperti ini tidak mempunyai arti sama sekali.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Mimpi itu ada tiga, mimpi daripada Allah (mimpi yang baik), mimpi dari setan (mimpi buruk) dan mimpi dari dirinya yang karena terjadi sesuatu kemudian dia bermimpi.” (HR. Bukhari). []
SUMBER: ISLAMIC SOURCES