Oleh: Miranti Salsabila Yuniar
(Perekam Medik)
PERNAHKAH kita menonton siaran tentang wisata kuliner di televisi? Beberapa stasiun TV membagikan informasi seputar dunia kuliner, mulai dari makanan khas daerah hingga makanan yang paling diminati oleh banyak orang, seperti dimsum, pisang nugget, hingga frozen food.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan. Segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh.
Tentu kita perlu memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Dari berbagai jenis makanan saat ini, selektiflah dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi, jangan hanya mementingkan rasa sesaat di lidah, tapi coba perhatikan dampak dari makanan yang masuk ke tubuh kita.
BACA JUGA: 6 Makanan Ajaib
Sebagai seorang muslim, kita mengetahui hukum makan makanan halal dan haram yang disebutkan Al-Quran.
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah.” (QS. An-Nahl: 115)
Ayat tersebut menerangkan kepada kita untuk tidak memakan bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 168, Allah berfirman :
“Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Ada alasan mengapa Allah melarang kita memakan makanan yang diharamkan dan memerintahkan kita memakan makanan yang halal dan baik. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diserap lalu menjadi sumber energi bagi kita untuk melakukan aktivitas. Selain itu, makanan akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita. Lebih jauh, makanan juga dapat mempengaruhi perilaku kta.
BACA JUGA: Ketahui 6 Jenis Makanan Haram
Menyimak penjelasan dr. Zaidul Akbar yang berjudul makanan buruk mempengaruhi perilaku di kanal youtube dr.Zaidul Akbar Official, beliau menjelaskan bahwa makanan-makanan toyyib seperti jahe, buah, sayuran dapat memperbaiki mood. Maka ada istilah good food is good mood. Ulama-ulama menyebutkan bahwa makanan itu memengaruhi perilaku seseorang. Makanan-makanan yang tidak baik seperti karbohidrat atau gula yang terlalu tinggi, bahan penyedap dan sebagainya yang bersifat sintetik pada akhirnya akan menyebabkan perubahan perilaku pada diri seseorang.
Oleh karena itu sebaiknya kita memilah makanan yang bergizi untuk tubuh. Jangan sampai menyesal karena terlambat menyadari betapa pentingnya mengonsumsi makanan-makanan yang halal dan baik untuk kesehatan. Dengan membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat, kita sudah berinvestasi untuk masa depan, meminimalisir timbulnya penyakit dan mencegahnya sedari dini. []