MENGKHATAMKAN Alquran berarti kita menyelesaikan atau menamatkan kitab Alquran. Setelah berhasil menyelesaikan kitab Alquran, banyak orang akan melanjutkan dengan bacaan doa khatam.
Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh kalinya.”
Bahkan tidak jarang seorang umat Islam menargetkan untuk khatam Alquran di bulan Ramadan, karena keutamaannya sangat sayang untuk dilewatkan.
Hal ini disebutkan dalam hadist, “Ketika seorang hamba mengkhatamkan Alquran, maka di penghujung khatamnya, sebanyak 60 ribu malaikat akan memohonkan ampun untuknya” (HR. Ad-Dailami).
Pahala Berlipat Ganda
Seseorang yang rutin membaca Alquran akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dari Aisyah RA Rasulullah ﷺ bersabda, “Yang mahir membaca Alquran bersama malaikat yang terhormat dan yang membaca Alquran sedangkan ia terbata-bata serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Rasulullah ﷺ bersabda sebagai berikut:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Bukhari).
BACA JUGA: Meraih Keutamaan Bulan Ramadhan
Terhindar dari Godaan Setan
Keutamaan membaca Alquran berikutnya adalah terhindar dari godaan setan. Allah SWT berfirman:
Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Fathir: 6)
Tidak hanya itu, sebuah rumah yang di dalamnya dibaca surat Al-Baqarah akan terhindar dari datangnya setan. Dalam sebuah hadis shahih, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Janganlah kamu menjadikan rumahmu (seperti) kuburan (dengan tidak pernah mengerjakan salat dan membaca Alquran di dalamnya). Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al-Baqarah.”
Mendapatkan Pujian dari Allah SWT
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah SWT untuk melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah SWT pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekatnya.” (HR. Muslim).
Amalan yang Dicintai Allah SWT
Ibnu Abbas RA menceritakan bahwa suatu hari, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ.
”Wahai Rasulullah ﷺ, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, ”Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, ”Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Yaitu yang membaca Alquran dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi).
BACA JUGA: Keutamaan Mengkhatamkan Al-Quran Di Bulan Ramadhan
Mendapatkan Syafaat di Akhirat kelak
Dari Abu Amamah RA, ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Bacalah Alquran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR Muslim).
Keutamaan membaca Alquran ini pun memotivasi para sahabat Muslim/Muslimin. Suatu hari Abdullah bin Amru bin Ash bertanya kepada Rasulullah ﷺ.
“Wahai Rasulullah ﷺ, berapa lama aku sebaiknya membaca Alquran?” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam satu bulan.” Abdullah berkata lagi, ”Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah ﷺ?” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Abdullah berkata lagi, ”Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam lima belas hari.” Abdullah berkata lagi, ”Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah ﷺ ” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Abdullah menjawab, ”Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah ﷺ.” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam lima hari.” Abdullah menjawab, ”Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah ﷺ.” Namun beliau tidak memberikan izin. (HR. Tirmidzi). []
SUMBER: DALAMISLAM I MERDEKA