AL-QURAN menggambar mental bertempur Yahudi dari masa ke masa. Baik di era nabi Musa, maupun di era sesudah Nabi Musa yang nabinya diutus khusus di kalangan mereka sendiri. Begitu pula di era Nabi Muhammad ﷺ.
1. Di era Nabi Musa, mereka diperintahkan untuk menyerbu negri yang telah dijanjikan (di era tersebut), namun saat melihat penduduk negri tersebut, mereka ketakutan luar biasa sehingga tidak berani memasukinya. Ini terungkap dalam surat Al-Maidah ayat 22-24.
Mereka berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk.” (Al-Maidah: 22)
Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu benar-benar orang-orang beriman.” (Al-Maidah: 23)
Mereka berkata, “Wahai Musa! Sampai kapanpun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.” (Al-Maidah: 24)
2. Di era sesudah nabi Musa, di saat longgar mereka bersemangat untuk berperang. Namun, di saat melihat kekuatan musuhnya, hanya sedikit yang mau berperang bersama pemimpinnya.
Tidakkah kamu memperhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami akan berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang di jalan Allah?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak mau berjuang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan mereka, mereka pun berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 246)
3. Di era Nabi Muhammad ﷺ, Yahudi selalu mengejek kemenangan pertempuran Rasulullah ﷺ atas musyrikin Quraisy. Mereka menganggap Musyrikin Quraisy tidak sehebat mereka. Namun, saat mereka dikepung oleh Rasulullah ﷺ, mereka memilih menyerah.
BACA JUGA: Siklus Yahudi Sudah Selesai
“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang bukan mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka menghancurkan rumah-rumah mereka dengan tangan sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!.” (Al-Hasyr: 2)
Apakah kelemahan mental bertempur Yahudi hanya di era diutusnya para Nabi? Mental seperti ini akan terus berulang hingga akhir zaman. Karena seperti itulah DNAnya Yahudi. []