Satu kali di hari Jumat pagi, seorang lelaki membeli 2 bungkus opak mentah. Ia memberikan uang 40.000 kepada aki penjual opak. Sementara 1 bungkus opak hanya 5 ribu saja. Perasaan si lelaki senang bukan kepalang, bisa sedekah di Jumat pagi.
Siangnya, ketika shalat Jumat, si lelaki mendengar dari marbot masjid, ada dua orang yang sedekah Jumat. Yang pertama, nominalnya 2 juta. Yang berikutnya 4 juta. Sedekahnya ke masjid. MasyaAllah, sedekah si lelaki tadi pagi, sungguh jauh sekali bedanya.
Besoknya Sabtu, tepat jam 10.00 pagi, seseorang mengirim pesan WA pada istri sang lelaki: “Saya baru transfer 9,5 juta sebagai sedekah, untuk bayar UKT putri Ustadz + Ustadzah, ya… Semoga bermanfaat, dunia akhirat…”
Istri sang lelaki bingung. Si lelaki apalagi. Setelah ucapan terima kasih “Jzklhu khair” dan doa diam-diam, si lelaki jadi mikir:
1- Jangan pernah menghitung amalmu.
2- Di atas amalanmu, masih banyak lagi amalan orang lain yang jauh lebih tinggi lagi nilainya.
3- Jangan pernah niatkan bertransaksi dengan manusia. Bertransaksi-lah dengan Ia, Yang Maha Kaya.
4- Kebaikan apapun yang kamu lakukan, akan selalu kembali padamu. Entah bentuknya apa. m
5- MasyaAllah. []