ADA ciri orang munafik yang paling mudah dideteksi: malas shalat!
Orang munafik itu adalah mereka yang malas shalat. Selain itu, apabila di hadapan manusia mereka riya. Artinya, mereka hanya bersemangat karena dilihat oleh manusia saja.
Sementara itu, ketika dalam keadaan sendirian, mereka jauh dari mengingat Allah dan bermalas-malasan. Hal ini tentu saja menjadi pengingat bagi kita agar tidak termasuk orang munafik.
Jangan sampai kita meninggalkan shalat untuk alasan apa pun. Allah telah memberikan kemudahan apabila kita sakit, dalam perjalanan, dan sebagainya.
Jadi, tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan shalat.
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ ١٤٢
Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka).
BACA JUGA: Ciri Orang Munafik: Ingkar Janji
Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali. (Q.S. An-Nisa: 142)
مُّذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَۖ لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ ۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا ١٤٣
Mereka (orang-orang munafik) dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak termasuk golongan (orang beriman) ini dan tidak (pula) golongan (orang kafir) itu. Siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah (karena tidak mengikuti tuntunan-Nya dan memilih kesesatan), kamu tidak akan menemukan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (Q.S. An-Nisa: 143)
Shalat yang Tidak Disukai Orang Munafik
Shalat yang tidak disukai orang munafik adalah shalat Subuh dan Isya. Salah satu alasannya adalah karena waktu-waktu tersebut sangat berat bagi orang munafik.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita semangat melaksanakan shalat agar tidak termasuk orang yang munafik.
Shalat Subuh juga merupakan shalat yang disaksikan para malaikat. Mereka menyaksikan sebagai bentuk pemuliaan dan sanjungan kepada orang-orang yang melakukannya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِۖ إِنَّ قُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُودٗا
Dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Q.S. Al Isra’, Ayat 78
Rasulullah menjelaskan sendiri ayat tersebut:
تَشْهَدُهُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَار
Shalat tersebut disaksikan malaikat malam dan siang. (H.R. Ibnu Majah No. 670, shahih)
Inilah shalat yang tidak disukai orang-orang munafik di masa Rasulullah. Rasulullah bersabda:
لَيْسَ صَلَاةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنْ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik kecuali shalat Subuh dan ‘Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak.” (H.R. Bukhari No. 657)
BACA JUGA: Saat Munafikin Menghianati Yahudi Madinah
Shalat Subuh berjemaah, dinilai sama seperti shalat sepanjang malam. Rasulullah bersabda: َ
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barang siapa shalat ‘Isya berjemaah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, dan barang siapa shalat Subuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya.” (H.R. Muslim No. 656)
Dua rakaat sebelum Subuh dinilai lebih baik daripada dunia dan isinya (H.R. Muslim No. 725).
Kalau dua rakaat tersebut sudah memiliki keutamaan yang besar, lalu bagaimana dengan shalat Subuhnya? Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Alihi wa Shahbihi wa Sallam. []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM