CIMAHI Beragam cara yang dilakukan umat Islam untuk meraih pahala dibulan yang penuh berkah ini, caranyapun beragam, Salah satunya yang dilakukan siswa-siswi di masjid agung kota Cimahi, Jawa Barat ini. sebanyak 500 orang lebih siswa-siswi Madrasah aliyah Cimahi mengikuti Gema Ramadhan 1438 Hijriah di Masjid Agung Kota Cimahi, Rabu, (31/5/17).
Agenda yang bertajuk ‘Nada dan Dakwah Di Bulan Suci Marajut Cinta Ilahi’ ini akan dilaksanakan selama 6 hari, mulai dari tanggal 29 Mei hingga 3 Juni 2017 mendatang.
“Kegiatan ini diikuti oleh 500 orang lebih Siswa-Siswi kami dari Madrasah Aliyah Negeri Cimahi, Insha Allah akan dilaksanakan selama 6 hari mulai dari tanggal 29 Mei kemarin hingga 3 Juni nanti,” ujar Hj. Eulis Nurhasanah, selaku Kepala MAN Kota Cimahi, saat di wawancarai disela-sela Agenda Pesantren Kilat.
Seluruh siswa-siswi ini menggunakan pakaian khas madrasah Aliyah Negeri Cimahi. Ikhwan (laki-laki) menggunakan celana panjang dengan atasan batik, sedangkan akhwat (wanita) mengenakan rok dan baju batik, dibalut dengan kerudung putih, sebagian lainnya mengenakan jilbab sehingga menambah syahdunya nuansa Ramadhan.
Memulai rangkaian acara, suara lantunan ayat suci Alquran saling bersahutan diantara lingkaran-lingkaran peserta yang telah dibentuk oleh panitia acara.
Agar memahami isi kandungan ayat yang dibaca di dalam lingkaran kelompok terdapat satu atau dua guru yang memandu dan menjelaskan ayat-ayat yang telah dibaca secara bergantian oleh siswa-siswi ini.
Degradasi moral yang terkikis oleh budaya barat kian mengkhawatirkan generasi penerus. Maka salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Illahi Robbi, sebagai tameng utama serangan budaya barat yang menyasar remaja dan pemuda.
“Salah satu tujuan diadakan kegiatan ini agar bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Siswa-Siswi MAN Kota Cimahi, agar bisa menjadi tameng ditengah banyaknya pengaruh budaya barat,” jelas Hj. Eulis.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial saja, namun bisa diimentasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapan kita semoga hasil dari kegiatan ini bisa diimplementasikan oleh anak-anak ini dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebatas seremonial saja,” jelas Hj. Eulis. []
Kiriman: Saifal, saifal795@gmail.com