FARADJ bin Said bin Awadh Martak adalah saudagar Arab kelahiran Hadramaut yang sukses sebagai pengusaha di Indonesia di masanya, Ia adalah pemilik perusahaan MARBA dan pemilik Hotel Garuda yang bersejarah di Kota Yogyakarta. Selain di Yogyakarta, Gedung MARBA di Kota Lama Semarang juga merupakan salah satu jejaknya. MARBA adalah singkatan dari Martak Badjened (Marta Badjunet), perusahaan yang dirintisnya bersama fam Badjened yang berasal dari Hadramaut.
Ia banyak meninggalkan jejak bersejarah bagi bangsa Indonesia, salah satunya adalah Masjid Agung Al-Azhar yang terkenal di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dimana ia dan sahabatnya Hasan Argubi (Kapten Arab Betawi) termasuk diantara nama-nama yang disebut-sebut sebagai donatur dan pendirinya, sebuah masjid yang ide pendiriannya digagas dan dibina oleh ulama besar Indonesia, Buya Hamka.
Copi dokumentasi surat-surat berharga, surat ucapan terima kasih pemerintah atas hibah rumah Pegangsaan 56 untuk negara, dan surat ucapan terima kasih Bung Karno atas atas madu Arab yang diminumnya kepada Faradj bin Said bin Awadh Martak, penulis peroleh dari cucu kandungnya, Khalid Ali Marta, anak bungsu dari salah satu anaknya yaitu, Ali bin Faradj bin Said bin Awadh Martak.
Ali bin Faradj Martak adalah penerus usaha MARBA dan juga memiliki hubungan yang akrab dengan Bung Karno. Bahkan Bung Karno dan istrinya Hartini beberapa kali mengunjungi kediamannya di Bogor.
Bahkan salah satu puteri Ali bin Faradj Martak saat lahir dinamai sendiri oleh Bung Karno. Istri Ali bin Faradj Martak atau ibu dari Khalid Ali Marta adalah cucu dari Syeih Ghalib bin Said Tebe, salah seorang tokoh pendiri Syarekat Dagang Islamiyyah (SDI) di Bogor yang kelak berubah namanya menjadi Syarekat Islam dibawah kepemimpinan Hadji Oemar Said Tjokroaminto, ayah mertua dari istri pertama Soekarno, Oetari.[]
Sumber: Hidayatullah.com