DNA adalah sejenis biomolekul yang menyimpan banyak informasi dan menyandi instruksi-instruksi genetika pada setiap organisme. Mahabesar Allah yang telah menciptakan banyak makhluk hidup dengan DNA berisi informasi genetika yang berbeda satu sama lainnya. Ketika kita belajar Biologi di SMA, kita mengenal DNA yang tidak memperoduksi protein sama sekali, dan DNA ini biasa disebut dengan junk DNA atau DNA sampah. Dan tahu kah Anda saudarku, ada fakta menarik mengenai junk DNA ini yang karenanya kita akan dibuat semakin kagum kepada kebesaran Allah SWT.
Saudaraku, ada sebagian sifat Allah SWT (al-Asma’ al-Husna) yang juga terdapat dalam diri manusia. Seperti sifat ar-Rahman (Mahakasih) dan ar-Rahim (Mahasayang). Manusia memiliki sifat kasih sayang ini, meski dengan kadar yang tidak sebesar kasih sayang Allah SWT kepada seluruh makhluk-Nya.
Dalam penciptaan alam semesta, Allah SWT menciptakannya dengan sifat rahman dan rahim-Nya, sehingga segala sesuatu di alam semesta sangat menunjang kelestarian kehidupan manusia. Dari matahari yang menjadi sumber energi, bumi dengan gaya gravitasinya, dan atmosfer yang menjadi perisai bumi terhadap jatuhan benda-benda berbahaya dari luar angkasa.
BACA JUGA: Rahasia DNA Manusia
Dengan semua kesempurnaan itu, Allah SWT tentu ingin manusia mengetahui siapa yang telah menciptakan mereka, dan siapa Rabb yang mengatur segala kesempurnaan yang ada. Ibarat seorang pelukis yang membubuhkan tanda tangan pada karya lukisnya, agar setiap orang yang melihat mengenali siapa yang membuat lukisan itu. Seperti itu pula Allah SWT, dalam banyak fakta yang telah berhasil ditemukan, membubuhkan “tanda tangan” nama-Nya pada bentuk awan, sarang lebah, buah semangka, dan lain-lain.
Baru-baru ini, seorang ilmuwan muda lulusan Duke University dengan predikat Summa Cumlaude, Dr. Ahmad Khan, yang diakui sebagai ilmuwan yang penemuannya sekelas dengan penemuan Galileo, Newton, dan Albert Einstein, berhasil menemukan keterkaitan antara al-Qur’an dan rancang struktur tubuh manusia.
Meski karirnya tengah menanjak, cintanya kepada ilmu pengetahuan tidak mengalahkan cintanya kepada Allah Azza Wa Jalla. Ruang kerjanya dihiasi kertas-kertas penghargaan atas penemuannya, buku-buku kumal, kaligrafi beberapa ayat al-Qur’an, dan kitab suci al-Qur’an yang sering dia baca. Dia adalah sosok ilmuwan yang sangat menggandrungi al-Qur’an.
Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah, ditemukannya informasi lain selain konstruksi peptida yang dibangun dari kodon DNA (Deoxyribonucleic Acid).
Hal yang mendorongnya untuk melakukan penelitian itu adalah firman Allah SWT,
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Qur’an adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Rabbmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”(QS. Fushshilat: 53).
Dia terinspirasi saat mengikuti shalat Jumat dan khatib membacakan ayat tersebut, yang memiliki kaitan dengan Imu Biologi yang ditekuninya. Penelitiannya itu diperkuat pula oleh hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore, seorang ahli embriologi dari Kanada.
Hipotesis awal yang dia ajukan adalah, kata ayatina (tanda-tanda kebesaran Kami) pada ayat tersebut di atas. Artinya, tanda-tanda kebesaran Allah SWT itu ada juga dalam diri manusia.
Dr. Ahmad Khan pun beranggapan bahwa, ada kemungkinan ayat-ayat Allah SWT tersebut terdapat dalam DNA manusia; dan ada kemungkinan bahwa ayat al-Qur’an merupakan bagian dari gen manusia. Dia pun mulai melakukan penelitian untuk menemukan jawaban dari hipotesisnya itu.
Dalam ilmu biologi dan genetika, dikenal banyaknya DNA yang tidak memproduksi protein sama sekali, dan biasa disebut dengan junk DNA atau DNA sampah. Faktanya, dari penelitian Dr. Ahmad Khan DNA sampah (junk DNA) tersebut sangat jauh dari makna sampah yang dilekatkan kepadanya. Hasil-hasil penelitiannya membuktikan bahwa rangkaian junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah SWT, Sang pencipta manusia, serta tanda kebesaran Allah SWT bagi mereka yang mau berpikir.
Logika sederhana dari apa yang dia temukan adalah, seorang pembuat script web site selalu meninggalkan link yang mereferensi pengguna script ke website-nya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara penggunaan dan pembaharuan script tersebut. Begitu pun Allah SWT, Dia meninggalkan “jejak” yang akan menjadi sumber informasi bagi siapa pun yang meneliti DNA manusia, tentang siapa Sang Pencipta DNA dengan seluruh kesempurnaan strukturalnya.
Urusan selanjutnya akan kembali kepada siapa yang menemukan “jejak” itu. Apakah dia mau berpikir dan beriman, seperti yang Allah SWT sindir dalam al-Qur’an dengan kata afala tatafakkarun (apakah kalian tidak berpikir?) atau menjadi kafir dan tetap berada dalam kekafiran setelah semua ayat Allah itu menjadi jelas.
Setelah Dr. Ahmad Khan bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang menakjubkan. Dia berusaha menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk oleh rantai kodon pada kromosom manusia, dan ternyata kombinasi-kombinasi tersebut menghasilakan ayat-ayat al-Qur’an.
BACA JUGA: Subhanallah, Malaikat pun Berdzikir
Pada tanggal 2 Januari 1999, jam 2 pagi, dia menemukan ayat yang pertama, “Bismillahirrahmanirrahim. Iqra’ bismirabbikal-ladzi khalaq (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan).” Ini ayat adalah ayat pertama surah al-‘Alaq, ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Anehnya, setelah penemuan ayat pertama itu, proses penemuan ayat-ayat yang lain menjadi lebih mudah dan cepat.
Dalam wawancara yang dikutip majalah “Ummi” edisi 6/X/99, Dr. Ahmad Khan pernah menyatakan, “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karir saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan ini dengan dua rekan saya: Clive dan Martin, ahli genetika yang selam ini sangat sinis terhadap Islam. Saya juga menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam, yaitu Dan Larhammar dari Universitas Uppsala, Swedia, dan Aris Dreisman, dari Universitas Berlin.”
Dr. Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada kromosom manusia, yaitu: T, C, G, dan A. Masing-masing kode nukleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah SWT yang sangat mengagumkan. Tentu saja, penemuan ini akan menghasilkan dua kelompok manusia yaitu kelompok yang beriman dan kelompok yang tetap gigih pada kekufuran. Maka saudaraku, setelah membaca informasi ini, mudah-mudahan kita berada dalam kelompok orang-orang beriman yang semakin gigih dalam keislaman kita. Aamiin. [mila/islampos]
Sumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012