KISAH hijrah Rasulullah Muhammad ﷺ bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Hijrah dari Mekkah ke Madinah ini adalah langkah strategis untuk menyelamatkan agama Islam dari ancaman kaum Quraisy serta merupakan permulaan penyebaran Islam yang lebih luas.
Berikut adalah ringkasan perjalanan hijrah tersebut:
1. Hijrah Rasulullah dan Abu Bakar: Sebab Hijrah
Pada tahun ketiga belas kenabian, Rasulullah dan para sahabat mendapatkan tekanan yang sangat kuat dari kaum Quraisy di Mekkah. Orang-orang Quraisy menolak dakwah Islam, bahkan menyiksa, menganiaya, dan mengintimidasi kaum muslimin agar mereka meninggalkan agama Islam.
BACA JUGA:
Ketika ancaman semakin meningkat, Allah memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah), yang saat itu sudah siap menerima beliau dan Islam.
2. Hijrah Rasulullah dan Abu Bakar: Persiapan Hijrah
Nabi Muhammad ﷺ memilih Abu Bakar sebagai sahabat setia yang menemani hijrahnya. Abu Bakar telah menyiapkan dua unta sebagai kendaraan untuk hijrah. Selain itu, Abu Bakar juga menyiapkan bekal perjalanan dan meminta keluarganya untuk membantu persiapan ini secara diam-diam agar tidak diketahui kaum Quraisy.
3. Hijrah Rasulullah dan Abu Bakar: Pengepungan Rumah Rasulullah
Mengetahui bahwa Rasulullah ﷺ berencana untuk berhijrah, kaum Quraisy membuat rencana untuk membunuh beliau. Mereka mengepung rumah Rasulullah ﷺ pada malam yang sudah mereka sepakati untuk membunuhnya.
Namun, dengan izin Allah, Rasulullah berhasil keluar dari rumah tanpa terlihat oleh mereka. Beliau meninggalkan sepupunya, Ali bin Abi Thalib, di tempat tidurnya untuk mengelabui kaum Quraisy.
4. Hijrah Rasulullah dan Abu Bakar: Perjalanan ke Gua Tsur
Rasulullah dan Abu Bakar kemudian menuju Gua Tsur, sebuah gua yang terletak di luar Mekkah. Mereka bersembunyi di sana selama tiga hari untuk menghindari pengejaran kaum Quraisy.
Selama di gua, Asma’ binti Abu Bakar, putri Abu Bakar, datang untuk membawa makanan dan minuman. Sementara itu, Abdullah bin Abu Bakar mengawasi pergerakan kaum Quraisy di Mekkah dan melaporkannya kepada ayah dan Rasulullah ﷺ .
Pada masa ini, Abu Bakar sangat khawatir akan keselamatan Rasulullah. Namun, Rasulullah selalu menenangkannya dengan mengatakan, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40).
5. Hijrah ke Madinah
Setelah kondisi dianggap aman, Rasulullah dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan ke Madinah. Dalam perjalanan tersebut, mereka ditemani oleh seorang penunjuk jalan bernama Abdullah bin Uraiqith, yang walaupun masih musyrik namun bisa dipercaya.
Perjalanan yang cukup panjang ini penuh dengan rintangan, tetapi akhirnya mereka berhasil tiba di Quba, sebuah tempat di pinggiran Madinah.
Di Quba, Rasulullah disambut dengan suka cita oleh penduduk Madinah yang sudah lama menantikan kedatangannya. Rasulullah tinggal di Quba selama beberapa hari dan mendirikan Masjid Quba, masjid pertama dalam sejarah Islam. Setelah itu, beliau melanjutkan perjalanan menuju pusat kota Madinah.
6. Kedatangan di Madinah dan Sambutan Kaum Anshar
Saat tiba di Madinah, Rasulullah disambut dengan meriah oleh kaum Anshar (penduduk Madinah yang sudah memeluk Islam) dan kaum Muhajirin (orang-orang Mekkah yang berhijrah). Kedatangan Rasulullah menandai berdirinya komunitas muslim yang lebih kuat dan solid di Madinah.
BACA JUGA: Orang-Orang yang Pertama Kali Hijrah
Makna Hijrah
Peristiwa hijrah ini bukan hanya sebuah perpindahan fisik tetapi juga perubahan spiritual dan sosial bagi umat Islam. Hijrah menunjukkan keberanian, keteguhan iman, dan kepercayaan penuh kepada Allah. Peristiwa ini juga menjadi titik awal terbentuknya peradaban Islam yang lebih mapan dan berpengaruh.
Penanggalan Hijriyah
Kisah hijrah Rasulullah bersama Abu Bakar ini kemudian dijadikan sebagai awal dari penanggalan Islam, yaitu kalender Hijriyah, untuk mengenang peristiwa besar ini.