KA’BAH adalah pusat ibadah umat Islam sekaligus simbol persatuan dalam akidah. Bangunan suci yang terletak di Masjidil Haram, Makkah ini menjadi kiblat bagi seluruh Muslim di dunia saat melaksanakan shalat. Selain disebutkan dalam Al-Qur’an, Ka’bah juga dijelaskan dalam berbagai hadits Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas fakta-fakta Ka’bah berdasarkan hadits Nabi serta keutamaan yang terkandung di dalamnya.
1. Ka’bah: Rumah Ibadah Pertama di Bumi
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa Ka’bah adalah rumah ibadah pertama yang dibangun di bumi:
“Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali dibangun di bumi?’ Beliau menjawab, ‘Masjidil Haram.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Masjidil Aqsa.’” (HR. Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA:Â Syarat Sah Shalat, Menghadap Ka’bah
Ka’bah dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’” (QS. Al-Baqarah: 127).
2. Ka’bah Sebagai Kiblat Umat Islam
Ka’bah adalah kiblat bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bara’ bin Azib, disebutkan:
“Ketika Nabi SAW pertama kali datang ke Madinah, beliau shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan. Kemudian Allah memerintahkan beliau untuk menghadap ke Ka’bah.” (HR. Bukhari).
Perintah untuk menghadap Ka’bah sebagai kiblat ditetapkan oleh Allah dalam QS. Al-Baqarah: 144:
“Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…”
3. Ka’bah sebagai Tempat yang Dimuliakan
Ka’bah memiliki kehormatan khusus di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan Ka’bah, Baitul Haram, sebagai tempat yang suci dan aman.” (HR. Bukhari).
Hal ini mengisyaratkan bahwa Ka’bah adalah tempat yang dilindungi oleh Allah SWT, dan umat Islam dilarang melakukan perbuatan dosa atau kerusakan di sekitarnya.
4. Thawaf di Ka’bah sebagai Ibadah Utama
Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan thawaf mengelilingi Ka’bah. Dalam hadits, Nabi bersabda:
“Barang siapa yang thawaf di Ka’bah sebanyak tujuh kali dan melakukannya dengan ikhlas, maka Allah akan mencatat baginya satu kebaikan dan menghapus satu keburukan untuk setiap langkahnya.” (HR. Tirmidzi).
Thawaf adalah salah satu bentuk ibadah yang hanya bisa dilakukan di Ka’bah. Ini menunjukkan betapa istimewanya tempat tersebut bagi umat Islam.
5. Hajar Aswad dan Keutamaannya
Di sudut timur Ka’bah terdapat Hajar Aswad, batu hitam yang memiliki nilai istimewa. Rasulullah SAW bersabda:
“Hajar Aswad turun dari surga, dan warnanya lebih putih daripada susu. Dosa-dosa manusia menjadikannya hitam.” (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad jika memungkinkan saat thawaf, karena ini adalah sunnah yang memiliki nilai pahala.
6. Multazam: Tempat Dikabulkannya Doa
Bagian Ka’bah yang disebut Multazam, yaitu area antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad, adalah tempat yang mustajab untuk berdoa. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering berdoa di area tersebut. Hal ini menjadi motivasi bagi umat Islam yang berkunjung ke Ka’bah untuk memanfaatkan tempat ini untuk memohon kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Â Sebab Lantai Sekitar Ka’bah Terasa Sejuk
7. Ka’bah Akan Dimuliakan Hingga Hari Kiamat
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Ka’bah akan terus menjadi pusat ibadah umat Islam hingga hari kiamat. Bahkan, Nabi menyatakan bahwa hancurnya Ka’bah merupakan salah satu tanda akhir zaman:
“Ka’bah akan dihancurkan oleh seorang laki-laki yang berasal dari Habasyah (Ethiopia).” (HR. Bukhari).
Ka’bah adalah simbol keimanan umat Islam dan pusat ibadah yang menjadi saksi perjalanan spiritual setiap Muslim. Fakta-fakta tentang Ka’bah berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW menunjukkan betapa agungnya tempat ini dalam ajaran Islam.
Sebagai umat Islam, kita diajak untuk memahami keutamaan Ka’bah, menghormati kesuciannya, dan menjadikannya motivasi untuk terus meningkatkan kualitas ibadah kita. Semoga Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk mengunjungi Ka’bah dan merasakan kedamaian di rumah-Nya yang suci. Aamiin. []