KEBERKAHAN harta adalah salah satu tanda bahwa rezeki yang diperoleh seseorang membawa kebaikan dan manfaat bagi dirinya, keluarga, dan orang lain. Sebaliknya, harta yang tidak berkah dapat menjadi penyebab berbagai masalah dalam kehidupan, baik secara spiritual maupun material. Harta yang tidak berkah adalah harta yang tidak mendapatkan ridha Allah SWT karena diperoleh atau digunakan dengan cara yang tidak sesuai syariat. Berikut adalah ciri-ciri harta yang tidak berkah menurut pandangan Islam:
1. Diperoleh Melalui Cara yang Haram
Harta yang diperoleh melalui cara-cara haram, seperti riba, pencurian, penipuan, korupsi, atau hasil usaha yang melanggar syariat, adalah tanda jelas harta yang tidak berkah. Meskipun secara jumlah tampak besar, harta ini seringkali tidak membawa ketenangan jiwa dan kebaikan dalam kehidupan pemiliknya. Allah SWT dengan tegas melarang riba dan penghasilan yang haram dalam Al-Qur’an.
BACA JUGA: Kecerdasan Ali bin Abi Thalib, ketika Ditanya Lebih Baik Ilmu ataukah Harta?
2. Tidak Pernah Cukup Meskipun Banyak
Harta yang tidak berkah sering membuat pemiliknya merasa kurang, meskipun secara nominal sudah mencukupi kebutuhan. Ada perasaan tidak puas yang terus menghantui, sehingga seseorang selalu merasa butuh lebih banyak tanpa pernah merasakan kebahagiaan. Hal ini disebabkan oleh hilangnya keberkahan dalam harta tersebut.
3. Menghilangkan Ketenangan Hidup
Harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal atau digunakan untuk hal-hal yang tidak baik dapat menyebabkan ketidaktenangan hati. Pemiliknya seringkali merasa gelisah, khawatir harta tersebut hilang, atau takut akan konsekuensi dari cara memperolehnya. Bahkan, harta semacam ini sering menjadi sumber konflik dalam keluarga dan masyarakat.
4. Tidak Memberi Manfaat Jangka Panjang
Harta yang tidak berkah cenderung tidak bertahan lama atau tidak memberikan manfaat yang berkelanjutan. Misalnya, penghasilan yang habis begitu saja tanpa bekas atau aset yang cepat rusak. Ini merupakan tanda bahwa harta tersebut tidak membawa keberkahan yang seharusnya memberi kemudahan dan keberlangsungan hidup.
5. Menjadi Penyebab Kesengsaraan
Alih-alih membawa kebahagiaan, harta yang tidak berkah sering menjadi penyebab kesulitan. Contohnya, seseorang yang memperoleh harta dengan cara curang sering kali harus menghadapi konsekuensi hukum atau masalah sosial yang berat. Dalam beberapa kasus, harta ini juga dapat mengundang penyakit hati seperti kesombongan, iri, atau dengki.
6. Sulit Digunakan untuk Kebaikan
Ciri lain dari harta yang tidak berkah adalah sulitnya pemiliknya untuk menggunakan harta tersebut dalam amal kebaikan. Mereka cenderung enggan berzakat, bersedekah, atau membantu sesama. Padahal, salah satu cara membersihkan harta adalah dengan berbagi kepada yang membutuhkan.
BACA JUGA: Benarkah Islam Mengharamkan Menumpuk Harta?
7. Mendatangkan Kerusakan dalam Keluarga
Harta yang tidak berkah sering menjadi sumber keretakan dalam hubungan keluarga. Perdebatan tentang pembagian harta, perselisihan antar anggota keluarga, hingga gaya hidup yang berlebihan adalah dampak negatif yang sering terjadi.
Keberkahan harta bukanlah sekadar jumlahnya, tetapi bagaimana harta itu diperoleh, digunakan, dan membawa manfaat bagi pemiliknya. Untuk memastikan harta yang dimiliki berkah, seorang Muslim harus berusaha memperoleh rezeki dengan cara halal, menjaga pengeluarannya untuk hal yang bermanfaat, serta senantiasa bersyukur dan berbagi. Harta yang berkah akan membawa ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. []