MENAGIH utang bisa menjadi hal yang sensitif, tetapi penting dilakukan dengan cara yang baik agar tidak merusak hubungan. Islam mengajarkan untuk menjaga adab dalam segala aspek kehidupan, termasuk saat menagih utang. Berikut ini tata cara nagih utang yang sesuai ajaran Islam dan santun, serta tips agar mudah dipahami.
1. Niatkan dengan Ikhlas
Sebelum menagih utang, luruskan niat. Jangan menagih dengan tujuan mempermalukan orang lain, tetapi untuk mengingatkan kewajiban. Ingatlah bahwa menuntut hak kita juga merupakan bagian dari ikhtiar yang dibenarkan dalam Islam.
2. Pastikan Waktunya Tepat
Pilih waktu yang tepat untuk menagih utang. Hindari menagih saat orang yang berutang sedang dalam kondisi sulit atau terlihat tidak siap. Rasulullah SAW mencontohkan untuk selalu mempertimbangkan keadaan orang lain, bahkan saat mereka memiliki kewajiban kepada kita.
3. Gunakan Bahasa yang Lembut dan Tidak Menghakimi
Ketika menagih utang, sampaikan dengan nada dan bahasa yang sopan. Hindari kalimat yang menyudutkan, seperti:
“Kapan mau bayar? Janji terus, tapi nggak lunas-lunas.”
Sebagai gantinya, gunakan kalimat lebih santun, seperti:
“Maaf mengingatkan, kapan kira-kira bisa melunasi utangmu? Aku sangat membutuhkannya saat ini.”
4. Beri Pengingat dengan Bijak
Jika orang yang berutang terlihat lupa atau sengaja menghindar, berikan pengingat secara bijak. Misalnya melalui pesan singkat yang ramah atau bertemu langsung dengan suasana yang tidak menekan.
5. Berikan Kemudahan Jika Memungkinkan
Allah SWT memerintahkan untuk mempermudah urusan orang lain. Jika memungkinkan, beri keringanan dalam pelunasan utang, misalnya dengan cara:
Memberikan tenggang waktu tambahan.
Meminta cicilan kecil-kecilan.
Seperti dalam firman Allah SWT:
“Dan jika orang yang berutang berada dalam kesulitan, maka berilah tangguh sampai dia mendapatkan kelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau seluruh utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 280)
6. Libatkan Pihak Ketiga Jika Diperlukan
Apabila utang tidak juga dibayar setelah berbagai upaya, libatkan pihak ketiga sebagai mediator. Pilih orang yang dipercaya oleh kedua belah pihak untuk membantu menyelesaikan masalah dengan adil.
7. Berserah Diri kepada Allah SWT
Jika segala cara sudah dilakukan, tetapi utang tetap tidak dilunasi, serahkan sepenuhnya kepada Allah. Tetaplah berdoa agar orang yang berutang diberikan kelapangan hati untuk melunasi kewajibannya.
Menagih utang memang tugas yang berat, tetapi dengan tata cara Islami dan santun, hal ini bisa dilakukan tanpa merusak hubungan. Pastikan selalu menjaga niat baik, menggunakan bahasa yang lembut, dan memberi kemudahan jika diperlukan. Semoga dengan mengikuti langkah-langkah ini, urusan utang-piutang bisa terselesaikan dengan baik, penuh berkah, dan sesuai syariat Islam. []