JIKA seorang suami KDRT terhadap istrinya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dan mencari bantuan. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suami, apapun bentuknya tidak bisa ditoleransi.
Berikut adalah beberapa tindakan yang sebaiknya dilakukan:
1- Jika Suami KDRT, Jaga keselamatan diri:
Jika merasa dalam bahaya langsung, segera cari tempat yang aman. Pergi ke rumah keluarga, teman, atau tempat umum yang ramai.
Jika suami mengancam keselamatan, segera hubungi polisi dengan nomor darurat di Indonesia (110).
BACA JUGA:Â Â Jika Istri Malas Shalat, Suami Lakukan Ini
2-Jika Suami KDRT, Dokumentasikan kekerasan:
Jika memungkinkan dan aman, catat atau ambil gambar bukti kekerasan seperti luka atau kerusakan properti. Ini bisa berguna jika nanti mengambil langkah hukum.
3- Jika Suami KDRT, Cari dukungan psikologis:
Mengalami KDRT bisa menyebabkan trauma. Cobalah untuk berbicara dengan konselor atau psikolog untuk mendapatkan dukungan emosional dan mental.
Ada banyak organisasi yang menyediakan layanan konseling atau bantuan bagi korban KDRT.
4- Jika Suami KDRT, Hubungi lembaga perlindungan:
Di Indonesia, ada banyak lembaga yang siap memberikan perlindungan bagi korban KDRT, seperti Komnas Perempuan atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Mereka bisa membantu dalam melaporkan kasus KDRT dan memberikan pendampingan hukum.
5- Jika Suami KDRT, Laporkan ke polisi:
Jika kekerasan berlanjut atau semakin serius, laporkan ke pihak berwajib. Polisi bisa memberikan perlindungan sementara (seperti surat perlindungan sementara) dan membantu dalam proses hukum.
BACA JUGA:Â Â 6 Dosa Suami terhadap Istri
6- Jika Suami KDRT, Pertimbangkan langkah hukum:
Jika istri merasa bahwa suami tidak berubah atau kekerasan berlanjut, bisa mengajukan perceraian. Dalam proses perceraian, hak-hak istri dan anak (jika ada) bisa dilindungi oleh hukum.
Istri juga bisa mengajukan gugatan pidana untuk tindak kekerasan dalam rumah tangga yang sudah terjadi.
7- Jika Suami KDRT, Cari bantuan dari keluarga atau teman:
Dapatkan dukungan dari keluarga atau teman dekat yang bisa memberikan bantuan praktis dan emosional. Mereka bisa membantu dalam situasi darurat atau memberikan tempat tinggal sementara.
Hal yang paling penting adalah memastikan keselamatan diri dan mencari bantuan secepat mungkin. Tidak ada seorang pun yang pantas mengalami kekerasan, dan ada banyak saluran untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan. []