ANGIN duduk atau dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris adalah kondisi di mana seseorang mengalami nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Meskipun sering dianggap sebagai gangguan ringan, angin duduk sebenarnya bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner dan berisiko menyebabkan serangan jantung jika tidak ditangani dengan serius.
Berikut adalah lima faktor utama yang menjadi penyebab angin duduk:
1. Penyempitan Pembuluh Darah (Aterosklerosis)
Aterosklerosis adalah kondisi di mana pembuluh darah koroner menyempit akibat penumpukan plak lemak, kolesterol, dan zat lainnya. Penyempitan ini mengurangi aliran darah ke jantung, sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan menimbulkan nyeri dada.
BACA JUGA:Â Sering Disangka Membuat Sakit, Ternyata Ini 5 Manfaat Minum Air Putih Dingin!
Penyebab utama:
Pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Kurangnya aktivitas fisik.
2. Stres Emosional atau Psikologis
Stres yang berlebihan dapat memicu angin duduk karena tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras, terutama jika pembuluh darah sudah menyempit.
Contoh pemicu:
Tekanan pekerjaan.
Konflik emosional.
Kecemasan yang berkepanjangan.
3. Aktivitas Fisik Berlebihan
Melakukan aktivitas fisik yang berat, terutama jika tidak terbiasa, dapat meningkatkan kebutuhan oksigen oleh jantung. Jika pembuluh darah tidak mampu mengalirkan darah dengan cukup cepat, ini dapat menyebabkan gejala angin duduk.
Risiko lebih besar:
Pada orang dengan riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Jika dilakukan tanpa pemanasan atau persiapan fisik yang memadai.
4. Kebiasaan Merokok
Merokok adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner yang dapat memicu angin duduk. Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan merusak dinding pembuluh darah.
Dampak buruk merokok:
Mempercepat pembentukan plak di arteri.
Mengurangi kadar oksigen dalam darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras.
5. Tekanan Darah dan Kolesterol Tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko pembentukan plak di arteri, yang memicu berkurangnya aliran darah ke jantung.
Penyebab utama:
Pola makan tidak sehat, seperti makanan cepat saji.
Kurangnya olahraga.
Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Gejala Angin Duduk yang Perlu Diperhatikan
Gejala utama angin duduk meliputi:
Nyeri atau rasa tertekan di dada, yang bisa menyebar ke lengan, leher, atau punggung.
Sesak napas.
Keringat dingin.
Pusing atau rasa tidak nyaman di perut.
Jika Anda mengalami gejala ini, terutama saat beristirahat atau setelah aktivitas berat, segera konsultasikan ke dokter.
BACA JUGA:Â Kapan Mengucapkan Syafakallah, Syafakillah, Syafahullah atau Syafahallah untuk Orang yang Sakit
Cara Mencegah Angin Duduk
Untuk mengurangi risiko angin duduk, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:
Hindari merokok dan konsumsi alkohol.
Terapkan pola makan sehat, seperti mengurangi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
Rutin berolahraga ringan, seperti jalan kaki atau bersepeda.
Kelola stres dengan cara meditasi, yoga, atau berbicara dengan orang terdekat.
Periksa kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol.
Angin duduk bukan sekadar masalah nyeri dada biasa, melainkan sinyal penting dari tubuh tentang kesehatan jantung. Dengan mengenali faktor-faktor penyebabnya seperti aterosklerosis, stres, atau kebiasaan merokok, Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat. Ingatlah bahwa kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang untuk hidup yang lebih baik.
Jaga pola hidup sehat dan jangan abaikan tanda-tanda yang diberikan tubuh. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati! []