JAKARTA–Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2024 pada 17 hingga 19 Desember, di Hotel Sahid Jakarta.
Ketua Steering Kiai Committee (SC) Masduki Baidowi mengatakan, salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah penyampaian taujihat terkait ekonomi kerakyatan
“Mukernas nanti akan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen terhadap ekonomi kerakyatan. Kami akan merumuskan taujihad sebagai pedoman dalam mendukung ekonomi yang berpihak pada rakyat sesuai Pasal 33 UUD 1945,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (13/12/2024).
BACA JUGA: Wantim MUI Minta Ummat Akhiri Polemik Gus Miftah
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun menyampaikan telah melihat berbagai kebijakan Presiden Prabowo sangat pro-rakyat.
“Seperti afirmasi terhadap guru, buruh, hingga penurunan harga tiket pesawat Garuda. Kehadiran beliau di Mukernas ini penting untuk menjelaskan lebih jauh komitmen pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu Mukernas ini juga akan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan tokoh masyarakat lainnya. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkaya pembahasan terkait isu-isu strategi yang diusung MUI.
“Mukernas kali ini akan mengusung dua tema besar. Selain kerakyatan ekonomi, MUI juga akan membahas fokus program kerja untuk tahun 2025,” tambahnya.
Menurut Kiai Masduki, setiap komisi, lembaga, dan badan (KBL) hanya memiliki maksimal tiga program utama untuk memastikan efisiensi dan pencapaian target.
BACA JUGA: Dianggap Hina Penjual Es, Gus Miftah Di-bully Netizen hingga Ditegur MUI
“Kami menerapkan manajemen berbasis ISO untuk memastikan semua program terukur dan dilaksanakan dengan baik. Ini menjadi bagian dari tanggung jawab pimpinan komisi untuk merencanakan dan melaksanakan program secara optimal,” jelasnya.
Dirinya menekankan, kerakyatan ekonomi adalah fondasi yang harus terus diperkuat. Dengan taujihat ini, ia ingin memastikan bahwa komitmen terhadap kerakyatan bukan hanya sekedar retorika, tetapi diwujudkan dalam kebijakan nyata. []
REPORTER: RHIO | ISLAMPOS