PARU-PARU basah atau dalam istilah medis dikenal sebagai pneumonia, adalah kondisi di mana terdapat peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantung udara tersebut bisa terisi oleh cairan atau nanah, yang menyebabkan gejala seperti batuk, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Berikut adalah beberapa penyebab utama paru-paru basah:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari paru-paru basah, terutama Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini bisa menyerang ketika sistem kekebalan tubuh melemah akibat kondisi seperti flu atau penyakit kronis lainnya.
- Contoh bakteri penyebab:
- Streptococcus pneumoniae (penyebab utama pneumonia bakteri)
- Haemophilus influenzae
- Mycoplasma pneumoniae
- Legionella pneumophila (penyebab Legionnaires’ disease)
BACA JUGA:Â 7 Makanan untuk Membersihkan Paru-Paru
2. Infeksi Virus
Virus pernapasan juga bisa menjadi penyebab paru-paru basah. Pneumonia virus sering kali lebih ringan dibandingkan pneumonia bakteri, tetapi tetap berbahaya jika tidak ditangani.
- Contoh virus penyebab:
- Virus influenza (flu)
- Respiratory Syncytial Virus (RSV)
- Virus corona, termasuk SARS-CoV-2 (COVID-19)
- Adenovirus
3. Infeksi Jamur
Paru-paru basah akibat jamur lebih jarang terjadi dan umumnya menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani kemoterapi.
- Contoh jamur penyebab:
- Pneumocystis jirovecii (terutama pada pasien imunokompromais)
- Histoplasma capsulatum
- Coccidioides (penyebab valley fever)
4. Aspirasi Cairan atau Benda Asing
Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang menghirup cairan, makanan, muntahan, atau benda asing ke dalam paru-paru. Ini dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada saluran pernapasan.
- Faktor risiko:
- Gangguan menelan (disfagia)
- Kelebihan konsumsi alkohol
- Tidak sadarkan diri atau efek anestesi
5. Faktor Risiko Lain
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena paru-paru basah, di antaranya:
- Sistem imun yang lemah akibat penyakit kronis seperti diabetes, HIV/AIDS, atau kanker.
- Usia lanjut dan anak-anak di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap infeksi.
- Merokok merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan paru-paru untuk melawan infeksi.
- Paparan polusi udara atau bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
- Penyakit paru kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
BACA JUGA:Â 6 Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru
6. Penyebab Non-Infeksi
Selain infeksi, paru-paru basah juga bisa dipicu oleh kondisi non-infeksi, seperti:
- Reaksi autoimun: Penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis bisa menyebabkan peradangan paru.
- Edema paru: Kondisi di mana cairan menumpuk di paru-paru akibat gagal jantung atau masalah ginjal.
Paru-paru basah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi bakteri, virus, jamur, hingga aspirasi dan kondisi non-infeksi. Mengenali penyebabnya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, demam tinggi, dan sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. []