DALAM Islam, setiap perbuatan manusia dicatat oleh Allah SWT, baik itu berupa amal baik maupun dosa. Salah satu konsep yang penting untuk dipahami adalah dosa jariyah, yaitu dosa yang terus mengalir dan dicatat meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Konsep ini menjadi peringatan serius bagi setiap Muslim agar selalu berhati-hati dalam setiap tindakan, karena dosa yang kita lakukan dapat memiliki dampak jangka panjang yang berkelanjutan.
Pengertian Dosa Jariyah
Secara sederhana, dosa jariyah adalah dosa yang “mengalir terus-menerus” akibat dampak dari suatu perbuatan buruk yang dilakukan seseorang semasa hidupnya. Dosa ini tetap ditulis dalam catatan amal buruk meskipun pelakunya sudah wafat, selama dampak buruk dari perbuatannya masih dirasakan oleh orang lain.
BACA JUGA:Â Terutama di Era Medsos Begini, Hati-hati, Dosa Jariyah yang Terus Dihitung Meski sudah Meninggal!
Sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad SAW:
“Barang siapa yang memulai perbuatan buruk dalam Islam, maka ia akan menanggung dosanya sendiri dan juga dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan bahwa seseorang yang menjadi penyebab dosa orang lain juga akan memikul beban dosa tersebut selama perbuatannya diikuti atau memberikan pengaruh buruk kepada orang lain.
Contoh Dosa Jariyah
- Menyebarkan Ilmu atau Informasi yang Salah
Ilmu yang tidak benar atau informasi yang menyesatkan dapat membawa banyak orang ke jalan yang salah. Misalnya, menyebarkan hoaks, fitnah, atau ajaran yang bertentangan dengan syariat Islam. Selama informasi itu tersebar dan diyakini oleh orang lain, dosa jariyah akan terus mengalir kepada penyebarnya. - Meninggalkan Warisan yang Membawa Kemaksiatan
Contohnya, seseorang mendirikan tempat hiburan yang digunakan untuk perbuatan maksiat, seperti perjudian, minuman keras, atau aktivitas tidak bermoral lainnya. Jika tempat itu terus digunakan untuk hal-hal buruk, maka dosa tersebut akan terus mengalir kepada pendirinya. - Menyebarkan Konten Negatif di Media Sosial
Di era digital, dosa jariyah dapat terjadi melalui media sosial. Contohnya, seseorang yang mengunggah video, tulisan, atau gambar yang berisi unsur maksiat, kebencian, atau provokasi. Selama konten tersebut diakses dan ditiru oleh orang lain, dosa akan terus tercatat untuk pengunggahnya. - Menjadi Teladan yang Buruk
Ketika seseorang menjadi panutan, tetapi memberikan contoh perilaku buruk, misalnya korupsi, kezaliman, atau pelanggaran aturan agama. Selama orang lain mengikuti teladan buruk tersebut, dosanya tetap mengalir kepada pelaku awal. - Mengajarkan Kebiasaan yang Salah kepada Keturunan
Orang tua yang mendidik anak-anak mereka dengan kebiasaan buruk, seperti tidak shalat, tidak jujur, atau melakukan maksiat, akan terus menanggung dosa jika anak-anak tersebut melanjutkan perilaku buruk tersebut.
Menghindari Dosa Jariyah
Untuk menghindari dosa jariyah, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
- Berhati-hati dalam Setiap Perbuatan
Sebelum melakukan sesuatu, pastikan perbuatan tersebut tidak melanggar syariat dan tidak berdampak buruk bagi orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. - Gunakan Media Sosial Secara Bijak
Hindari menyebarkan konten negatif, hoaks, atau ujaran kebencian. Sebaliknya, gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan dan dakwah. - Ajarkan Kebaikan kepada Keturunan dan Orang Lain
Berikan teladan yang baik kepada anak-anak dan orang-orang di sekitar kita. Ajaran yang baik akan mengalir sebagai amal jariyah, bukan dosa jariyah. - Tobat dan Perbaiki Kesalahan
Jika pernah melakukan kesalahan yang berdampak buruk bagi orang lain, segera bertobat dan usahakan memperbaiki dampaknya. Misalnya, dengan menarik konten negatif yang pernah disebarkan atau meminta maaf kepada pihak yang dirugikan. - Meningkatkan Amal Baik
Dengan meningkatkan amal baik, seperti mengajarkan ilmu agama, bersedekah untuk kebaikan, atau membantu orang lain, kita dapat membangun amal jariyah yang memberikan pahala terus-menerus.
Dosa Jariyah vs Amal Jariyah
Dalam Islam, ada dua sisi yang bertolak belakang: dosa jariyah dan amal jariyah. Jika dosa jariyah terus mengalirkan dosa, amal jariyah memberikan pahala yang terus-menerus. Amal jariyah seperti:
BACA JUGA:Â 2 Hal yang Termasuk dalam Dosa Jariyah
- Mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
- Membantu pembangunan masjid, sekolah, atau fasilitas umum.
- Menanam pohon yang bermanfaat bagi makhluk hidup.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.”
(HR. Muslim)
Dosa jariyah adalah dosa yang terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Hal ini menjadi pengingat bagi setiap Muslim untuk berhati-hati dalam segala perbuatannya, terutama dalam tindakan yang berdampak jangka panjang. Dengan menjaga sikap dan tindakan, menghindari keburukan, serta menebar kebaikan, kita tidak hanya menghindari dosa jariyah tetapi juga dapat meraih pahala jariyah yang akan terus mengalir hingga akhirat. []