DARI lima waktu shalat, ada salah satu waktu yang paling berat godaan dalam melaksanakannya. Apakah itu? Ya, shalat shubuh merupakan waktu yang paling sulit untuk dilalui. Sebab, pada waktu ini, manusia sedang berada dalam kondisi nyaman, di mana mereka mengistirahatkan tubuhnya dengan terlelap dalam tidur.
Maka, ketika seseorang akan bangun dari tidurnya untuk melaksanakan shalat shubuh, seperti berasa ada pikulan berat dalam pundak. Sehingga, menegakkan badan ini terasa berat. Itu adalah salah satu penyebab adanya godaan setan yang begitu besar untuk melalaikan manusia dari kewajibannya.
Ada pula alasan lain yang menyebabkan seseorang meremehkan waktu shalat shubuh, yakni kondisi tubuh yang masih capek, lelah, letih dan ngantuk. Memang begitu banyak alasan yang membuat seseorang lalai dalam shalatnya. Padahal, semua sudah menyadari konsekuensi meninggalkan shalat, tapi tetap saja banyak dari kita yang melakukannya.
Allah SWT tidak semata-mata memerintahkan manusia untuk beribadah kepada-Nya jika tidak ada sesuatu di dalamnya. Begitu pula shalat shubuh. Terdapat fadhilah (keutamaan) shalat shubuh berbanding lurus dengan perjuangan yang dibutuhkan untuk mendirikan shalat tersebut, yang artinya bahwa begitu banyak fadhilah yang terkandung di dalam shalat shubuh.
Salah satu fadhilahnya bahwa shalat shubuh disaksikan malaikat. Sesuai dengan firman Allah SWT, “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat),” (QS. Al-Isra’: 78).
Fadhilah lain dari shalat shubuh yaitu mendapatkan pahala yang paling mulia. Ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, “Berpagi-pagilah kalian dalam menunaikan shalat shubuh, karena itulah pahala yang paling mulia.”
Subhanallah, dari dua fadhilah yang dipaparkan sudah memperlihatkan betapa banyaknya mukjizat luar biasa yang terkandung dalam shalat shubuh. So, rugi besar jika masih ada yang masih bersantai pora dan malas. []
Referensi: Tau Gak Sih Islam Itu Sehat?/Karya: Dr. Faza Khilwan Amna, MMR dan Dr. Hendri Okarisman/Penerbit: Aqwamedika