KESOMBONGAN serta keangkuhan adalah sifat buruk yang sangat dibenci oleh Allah. Sifat ini bisa merusak hubungan manusia dengan Allah, juga sesama manusia dan bahkan dengan dirinya sendiri.
Orang yang sombong cenderung suka memandang orang lain lebih rendah darinya, merasa dirinya lebih unggul dibandingkan orang lain dan sulit menerima kritik maupun saran dari orang lain. Sikap ini sangat bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan dan ajaran agama.
Peringatan Allah terhadap hamba yang sombong
Dalam Al Quran Allah mengingatkan “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina.” (QS. Luqman: 60)
Dalam ayat lain Allah Juga menekankan bahwa ia tidak Menyukai oarng yang Sombong: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl: 23)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa “Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR Muslim)
Kesombongan iblis membuatnya dikeluarkan dari syurga dan ini merupakan cikal bakal Manusia dikeluarkan dari Syurga. Allah berfirman: ‘Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ Iblis menjawab: ‘Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’.” (QS Al-A’raf: 12).
“Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya; maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS Al-A’raf: 13).
Menurut Ibnu Katsir, dalam catatan sejarah, dosa pertama yang diperbuat oleh makhluk Allah adalah kesombongan, yaitu kesombongan Iblis tersebut. (Ibnu Katsir, Tafsîr, juz I, hal 139).
BACA JUGA: Penyesalan Jabalah bin Aiham Atas Kesombongannya
Mengpa Iblis sombong dan berpikir bahwa unsur api lebih mulia dari tanah?
Imam Fakhruddin ar-Razi (wafat 925 M) dalam Mafatihul Ghaib menjelaskan, alasan Iblis berkata demikian ialah kareana api merupakan elemen bercahaya, selalu berada di atas, halus, panas, kering, dan identik dengan benda-benda langit yang juga posisinya tinggi. Sebaliknya, tanah meruakan elemen berwarna gelap, berada di bawah, kasar, lembab, dan jauh dari benda-benda langit. Dengan alasan tersebut Iblis berkesimpulan bahwa Api lebih unggul (Ar-Razi, Mafatihul Ghaib, Beirut, Darul Fikr: 1981, juz XIV, hal 36).
Ayat ayat Al-Qur’an dan hadis di atas tersebut menunjukkan bahwa kesombongan adalah dosa besar yang dapat membawa seorang hamba ke dalam neraka. Allah tidak menyukai orang yang didalam hatinya bersemanyam sifat sombong, karena sifat ini menunjukkan ketidaktaatan hamba kepada Allah.
Dampak Kesombongan
1. Menjauhkan diri dari Allah: Orang yang sombong sulit untuk beribadah dengan khusyuk dan tulus karena merasa dirinya lebih baik daripada orang lain.
2. Merusak hubungan sosial: Orang sombong cenderung menyakiti hati orang lain dengan sikapnya dan sulit menjalin hubungan yang harmonis.
3. Menyebabkan kehancuran diri: Orang yang sombong lambat laun akan mengalami kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat.
BACA JUGA: 7 Hadist Nabi tentang Kesombongan, Akhlak yang Tercela
Kesimpulan
Kesombongan adalah sifat yang sangat tercela dan sangat merusak. Maka Kita harus selalu berusaha untuk menghindari sifat ini dan senantiasa berlomba lomba dalam kebaikan. Dengan demikian, kita bisa meraih ridha Allah serta hidup bahagia di dunia dan akhirat. Semoga! []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter. Sertakan foto diri, Kartu Tanda Identitas (KTP/KTP/SIM), akun media sosial (IG, Facebook, atau Tiktok), dan imel.