HAID atau menstruasi biasanya berlangsung antara 3 hingga 7 hari. Namun, ada beberapa perempuan yang mengalami haid lebih lama, bahkan lebih dari 10 hari. Kondisi ini disebut sebagai menoragia atau perdarahan menstruasi yang berlebihan. Apakah ini berbahaya? Apa penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab Haid Lebih dari 10 Hari
Haid yang berkepanjangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat fisiologis maupun medis. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
BACA JUGA:Â 8 Tata Cara Mandi Haid yang Benar
- Gangguan Hormonal
Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan dinding rahim menebal secara berlebihan, sehingga perdarahan lebih lama dari biasanya. - Penggunaan Kontrasepsi
Pil KB, suntik KB, atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi, termasuk haid berkepanjangan. - Polip atau Fibroid Rahim
Polip endometrium atau fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan jinak yang dapat menyebabkan perdarahan lebih lama dan lebih banyak. - Gangguan Pembekuan Darah
Kondisi seperti hemofilia atau trombositopenia dapat mengganggu proses pembekuan darah, sehingga haid menjadi lebih lama. - Endometriosis atau Adenomiosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, sedangkan adenomiosis adalah pertumbuhan jaringan endometrium ke dalam otot rahim. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan haid yang berkepanjangan dan nyeri hebat. - Gangguan Tiroid
Hormon tiroid yang tidak seimbang bisa memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan perdarahan yang tidak normal. - Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat, seperti pengencer darah atau obat hormonal, dapat menyebabkan haid berkepanjangan. - Kanker Rahim atau Serviks
Meskipun jarang terjadi, kanker pada organ reproduksi bisa menyebabkan perdarahan yang tidak normal dan berkepanjangan.
Dampak Haid Berkepanjangan
Mengalami haid lebih dari 10 hari bisa menimbulkan dampak kesehatan, seperti:
- Anemia akibat kehilangan darah terlalu banyak, yang menyebabkan lemas, pusing, dan mudah lelah.
- Gangguan Kesuburan jika penyebabnya adalah masalah hormon atau penyakit rahim.
- Penurunan Kualitas Hidup akibat nyeri, kelelahan, dan ketidaknyamanan berlarut-larut.
Cara Mengatasi Haid Lebih dari 10 Hari
Jika mengalami haid berkepanjangan, langkah-langkah berikut bisa dilakukan:
- Pantau Siklus Menstruasi
Catat durasi dan jumlah perdarahan. Jika haid sering berlangsung lebih dari 10 hari, segera konsultasikan ke dokter. - Perubahan Gaya Hidup
Menjaga pola makan sehat, menghindari stres, dan olahraga teratur dapat membantu menyeimbangkan hormon. - Pengobatan Medis
Dokter mungkin meresepkan obat hormonal, seperti pil KB atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi perdarahan. - Pemeriksaan Lebih Lanjut
Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan seperti USG, tes darah, atau biopsi untuk mengetahui penyebab pastinya. - Tindakan Medis
Dalam kasus yang parah, tindakan medis seperti kuretase, embolisasi arteri uterus, atau bahkan histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin disarankan.
BACA JUGA:Â Mengapa Wanita Haid Tidak Perlu Shalat dan Tidak Perlu Qodho?
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami:
- Haid lebih dari 10 hari berturut-turut.
- Perdarahan sangat banyak hingga harus mengganti pembalut setiap 1-2 jam.
- Nyeri hebat yang mengganggu aktivitas.
- Tanda-tanda anemia seperti lemah, pusing, dan pucat.
Haid lebih dari 10 hari bukanlah hal yang normal dan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Jika Anda mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. []