RAJA Namrudz, atau Nimrod dalam bahasa Ibrani, adalah tokoh yang disebut dalam berbagai tradisi agama dan sejarah. Dia sering dikaitkan dengan kekuasaan, kesombongan, dan penentangan terhadap Tuhan. Berikut adalah profilnya berdasarkan berbagai sumber:
Siapa Raja Namrudz?
Nama Lengkap: Namrudz bin Kanaan (dalam tradisi Islam) atau Nimrod (dalam tradisi Yahudi dan Kristen).
Asal: Mesopotamia (kemungkinan Babel atau Babilonia).
Ayah: Kanaan bin Kush (menurut beberapa riwayat).
Masa Hidup: Diperkirakan pada zaman Nabi Ibrahim (sekitar 2000–1800 SM).
Wilayah Kekuasaan: Babel, Asyur, dan wilayah-wilayah sekitarnya di Mesopotamia.
BACA JUGA: Inilah 5 Mukjizat Nabi Ibrahim
Ciri Kepemimpinan:
Disebut sebagai raja yang pertama kali mendirikan kerajaan besar setelah banjir Nabi Nuh.
Dikenal sebagai penguasa yang tirani dan menyatakan dirinya sebagai dewa.
Mendirikan Menara Babel dalam upaya menentang Tuhan (menurut beberapa sumber).
Hubungan dengan Nabi Ibrahim:
Disebut sebagai raja yang menentang ajaran Nabi Ibrahim.
Mengklaim dirinya sebagai Tuhan dan menantang Ibrahim dalam debat tentang kekuasaan Tuhan.
Menurut beberapa riwayat, ia mencoba membakar Ibrahim tetapi Allah menyelamatkannya.
Akhir Hidup:
Dalam tradisi Islam, diceritakan bahwa ia mati karena seekor nyamuk yang masuk ke dalam kepalanya dan menyebabkan penderitaan hebat.
Dalam beberapa sumber Yahudi, dikatakan bahwa dia dikalahkan oleh musuh-musuhnya atau mengalami kehancuran karena kesombongannya.
Namrudz dalam Berbagai Sumber
Alkitab (Perjanjian Lama – Kejadian 10:8-10): Disebut sebagai pembangun Babel dan penguasa besar pertama setelah air bah.
BACA JUGA: 4 Raja Dunia yang Pernah Berkuasa
Islam (Tafsir dan Hadis): Namrudz dikenal sebagai raja zalim yang menentang Nabi Ibrahim dan akhirnya dihukum Allah.
Sejarah Sekuler: Kemungkinan dihubungkan dengan tokoh sejarah seperti Gilgamesh atau raja-raja awal Mesopotamia.
Namrudz sering dijadikan simbol kezaliman dan kesombongan yang berujung pada kehancuran. Kisahnya memberikan pelajaran tentang kekuasaan yang tidak boleh disalahgunakan dan pentingnya keimanan kepada Tuhan. []