DALAM pernikahan, hubungan suami istri, termasuk jima’ (hubungan intim), adalah salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Jika seorang suami tidak melakukan jima’ dengan istrinya tanpa alasan yang sah, maka dapat muncul berbagai akibat, baik dari segi emosional, psikologis, sosial, maupun agama.
1. Akibat dari Segi Psikologis & Emosional
Istri Merasa Tidak Dicintai
Seorang istri yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari suami, termasuk dalam bentuk hubungan intim, bisa merasa tidak diinginkan atau diabaikan.
BACA JUGA: 6 Dampak Negatif Jika Istri Selalu Menolak Ajakan Jima’ Suami
Stres dan Depresi
Ketidakpuasan dalam hubungan rumah tangga bisa memicu stres, kecemasan, atau bahkan depresi bagi istri maupun suami.
Ketegangan dalam Rumah Tangga
Hubungan yang kurang harmonis sering kali menyebabkan perselisihan dan ketegangan dalam rumah tangga.
2. Akibat dari Segi Sosial
Meningkatnya Risiko Perselingkuhan
Jika kebutuhan biologis dan emosional tidak terpenuhi, baik suami maupun istri mungkin tergoda untuk mencari kepuasan di luar rumah tangga.
Retaknya Hubungan Keluarga
Hubungan yang tidak harmonis dapat berdampak pada anak-anak dan keluarga besar, yang akhirnya bisa menyebabkan perpecahan dalam keluarga.
3. Akibat dari Segi Kesehatan
Gangguan Kesehatan Reproduksi
Ketidakseimbangan hormon akibat kurangnya hubungan intim dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi, baik bagi suami maupun istri.
Menurunnya Imun Tubuh
Studi menunjukkan bahwa hubungan intim yang sehat dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Jika tidak dilakukan dalam waktu lama, bisa berpengaruh pada daya tahan tubuh.
4. Akibat dari Segi Agama
Dalam Islam, jima’ merupakan hak dan kewajiban suami istri. Jika seorang suami sengaja menelantarkan istrinya dalam hal ini tanpa alasan yang sah (misalnya sakit atau halangan lainnya), maka ia bisa berdosa.
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu sang istri menolak hingga suaminya marah, maka malaikat akan melaknatnya hingga pagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebaliknya, jika seorang suami menelantarkan istrinya tanpa sebab yang sah, maka ia juga bisa berdosa karena tidak memenuhi hak istrinya. Dalam hukum Islam, seorang istri yang terus-menerus ditelantarkan dalam hal ini bisa mengajukan gugat cerai (khulu’).
Solusi dan Cara Mengatasi
Komunikasi Terbuka
Suami istri harus saling berbicara secara terbuka tentang kebutuhan, keinginan, dan masalah yang dihadapi.
Meningkatkan Keharmonisan
Menjaga keharmonisan rumah tangga dengan memperbanyak waktu berkualitas bersama.
BACA JUGA: Yang Tidak Disukai Istri dari Suami ketika Jima
Konsultasi dengan Ahli
Jika ada masalah medis atau psikologis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau konselor pernikahan.
Meningkatkan Pemahaman Agama
Mengetahui hak dan kewajiban dalam pernikahan berdasarkan ajaran agama dapat membantu pasangan lebih memahami pentingnya hubungan yang harmonis.
Jika ada masalah dalam hubungan suami istri, penting untuk mencari solusi yang baik agar rumah tangga tetap harmonis dan langgeng. []